11. Secara
etimologi kata morfologi berasal dari kata “morf” dan “logi” yang masing-masing
artinya . . .
a. Morf=bentuk,
logi=ilmu
b. Morf=jenis,
logi=ilmu
c. Morf=bentuk,
jenis=jenis
d. Morf=proses,
logi=ilmu
e. Morf=proses,
logi=struktur
22. Morfologi
mempunyai hubungan dengan ilmu kebahasaan lainnya adalah sebagai berikut
kecuali . . .
a. Leksikologi
b. Gramatologi
c. Leksikografi
d. Etimologi
e. Filologi
33. Objek
kajian morfologi adalah satuan-satuan morfologi, proses-proses morfologi dan
alat-alat morfologi. Proses dalam morfologi melibatkan beberapa komponen
diantaranya kecuali . . .
a. Bentuk
dasar
b. Alat
pembentukan
c. Morfem
d. Makna
gramatikal
e. Dasar
44. Dalam
kajian morfologi digunakan beberapa model atau teknik dalam menganalisis
satuan-satuan morfologi, diantaranya kecuali . . .
a. Teknik
analisis unsur bawahan langsung
b. Model
kata dan paradigma
c. Model
tatanama
d. Model
distribusi
e. Model
proses
55. Dalam
model proses setiap pembentukan kompleks diakui terjadi sebagai hasil atau
proses yang melibatkan dua buah komponen yaitu . . .
a. Morfem
dan kata
b. Hasil
dan proses
c. Kata
dan hasil
d. Dasar
dan hasil
e. Dasar
dan proses
66. Setiap
satuan bahasa terdiri dari dua unsur yang membangun satuan bahasa itu,
merupakan penjelasan dari . . .
a. Teknik
analisis unsur bawahan langsung
b. Model
kata dan paradigma
c. Model
tatanama
d. Model
proses
e. Model
distribusi
77. De
Saussure membedakan adanya dua macam hubungan yang terdapat antara
satuan-satuan bahasa yaitu . . .
a. Hubungan
sintagmatik dan asosiatif
b. Hubungan
paradigmatik dan asosiatif
c. Hubungan
sintagmatik dan struktur
d. Hubungan
paradigmatik dan sistem
e. Hubungan
asosiatif dan sistem
88. Satuan
gramatikal yang terjadi sebagai hasil dari proses morfologi disebut . . .
a. Morfem
b. Kata
c. Fonem
d. Frase
e. Klausa
99. Kajian
morfologi melibatkan dua komponen yaitu
. . .
a. Fonem
dan fon
b. Kata
dan morfem
c. Frasa
dan klausa
d. Klausa
dan fonem
e. Frasa
dan fonem
110. Kata
pada kata pembacaan dasarnya adalah
baca dan prosesnya adalah konfiksasi dengan konfiks pe-an. Merupakan contoh
model atau teknik dalam menganalisis satuan-satuan morfologi yaitu . ..
a. Teknik
analisis bawahan langsung
b. Model
kata dan paradigma
c. Model
tatanama
d. Model
proses
e. Model
distribusi
111. Satuan
gramatikal terkecil yang memiliki makna disebut . . .
a. Morfem
b. Klausa
c. Frase
d. Fonem
e. Fon
112. Jenis-jenis
morfem berdasarkan kebebasannya, morfem dibedakan menjadi . .
a. Bebas
dan terikat
b. Utuh
dan terbagi
c. Dasar
dan afiks
d. Segmental
dan suprasegmental
e. Leksikal
dan gramatikal
113. Morfem
yang terbentuk dari nada, tekanan, durasi dan intonasi merupakan pengertian
dari . . .
a. Morfem
segmental
b. Morfem
suprasegmental
c. Morfem
wujud
d. Morfem
afiks
e. Morfem
terbagi
114. Sebuah
morfem disebut bermakna leksikal apabila . . .
a. Tak
memiliki makna
b. Telah
memiliki makna
c. Tidak
dapat langsung memiliki unsur dalam pertuturan
d. Belum
dapat digunakan sebelum mengalami proses morfologi
e. Morfem
tersebut berupa afiks
115. Yang
termasuk morfem terbagi adalah . . .
a. Prefiks
b. Infiks
c. Konfiks
d. Sufiks
e. Klofiks
116. Bentuk
dasar yang tidak pernah mengalami proses afiksasi termasuk dalam kategori . . .
a. Morfem
dasar dan terikat
b. Morfem
utuh dan terbagi
c. Proposisi
dan konjungsi
d. Segmental
dan suprasegmental
e. Wujud
dan tanwujud
117. Istilah
bentuk dasar atau dasar (base) biasanya digunakan untuk menyebut sebuah bentuk
yang menjadi dasar dalam suatu proses morfologi dapat berupa . . .
a. Morfem
polimorfemis saja
b. Morfem
tunggal saja
c. Morfem
afiks
d. Morfem
tunggal dan polimorfemis
e. Morfem
gabungan
118. Istilah
leksem ada digunakan dalam dua bidang kajian linguistik yaitu bidang. .
a. Morfologi
dan fonologi
b. Fonologi
dan semantik
c. Sintaksis
dan leksikologi
d. Morfologi
dan semantik
e. Semantik
dan sintaksis
119. Berikut
adalah bentuk-bentuk turunan dari leksem yaitu kecuali . . .
a. Leksikon
b. Leksikal
c. Leksikologi
d. Leksikografi
e. Leksikonomi
220. Yang
termasuk dalam contoh prefiks adalah . . .
a. Bermainan
b. Berpakaian
c. Makanan
d. Perhitungan
e. Bersepeda
221. Proses
pembentukan atau penyusunan kata dari komponen-komponem dari sebuah bentuk yang
lebih besar yang berupa kata kompleks atau polimorfemis disebut . . .
a. Proses
morfologi
b. Analisis
morfologi
c. Proses
morfofonemik
d. Analisis
morfofonemik
e. Proses
reduplikasi
222. Proses
morfologi melibatkan beberapa komponen yaitu . . .
a. Bentuk
dasar dan makna gramatikal
b. Bentuk
dasar, alat pembentukan, makna gramatikal dan hasil proses pembentukan
c. Alat
pembentukan dan hasil pembentukan
d. Bentuk
dasar dan alat pembentukan
e. Makna
gramatikal dan hasil pembentukan
223. Alat
pembentuka dalam proses morfologi dapat berupa . . .
a. Afiks
dalam proses konversi
b. Pengubahan
dalam proses komposisi
c. Pengulangan
dalam proses reduplikasi
d. Penggabungan
dalam proses akronimisasi
e. Pemendekan
dalam proses afiksasi
224. Kelompok
afiks yang proses afiksasinya dilakukan bertahap disebut . . .
a. Infiksasi
b. Konfiksasi
c. Prefiksasi
d. Klofiksasi
e. Sufiksasi
225. Proses
prefiksasi dapat dilakukan oleh prefiks . . .
a. –el-,
-em-, dan –er-
b. –an,
-kan, dan –i
c. Pe-an,
per-an, dan ber-an
d. Pe-an,
-an, -el- dan ter-
e. Ber-,
me-, di-, ter-, ke-, dan se-
226. Proses
pembentukan kata atau proses morfologi mempunyai dua hasil yaitu . .
a. Bentuk
dan makna gramatikal
b. Bentuk
dan makna leksikal
c. Makna
leksikal dan gramatikal
d. Makna
kontekstual dan gramatikal
e. Bentuk
dan makna kontekstual
227. Makna
yang secara inheren dimiliki oleh setiap bentuk dasar (morfem dasar atau akar)
merupakan pengertian dari . . .
a. Makna
gramatikal
b. Makna
leksikal
c. Makna
kontekstual
d. Makna
idiomatikal
e. Bentuk
228. Pembentukan
yang terjadi kalau bentuk dasar yang mengalami proses morfologi berupa bentuk
polimorfemis yang sudah menjadi kata adalah proses pembentukan. . .
a. Setahap
b. Perantara
c. Bertahap
d. Komposisi
e. Reduplikasi
229. Dapat
tidaknya sebuah proses dilakukan secara berulang-ulang dalam proses pembentukan
kata disebut . . .
a. Inflektif
b. Derivatif
c. Proses
pembentukan kata
d. Produktifitas
proses
e. Proses
gramatikal
330. Perhatikan
contoh di bawah ini!
Contoh di atas merupakan
contoh proses pembentukan kata pada tahap . . .
a. Setahap
b. Perantara
c. Tahap
konfikasi
d. Reduplikasi
e. Bertahap
331. Kajian
mengenai terjadinya perubahan bunyi atau perubahan fonem sebagai akibat dari
adanya proses morfologi baik proses afiksasi, reduplikasi maupun komposisi
merupakan pengertian dari . . .
a. Morfofonemik
b. Morfologi
c. Morfosintaksis
d. Morfofosintaksis
e. Morfofofilologi
332. Ada
beberapa jenis perubahan fonem berkenaan dengan proses morfologi. Di bawah ini
yang merupakan contoh dari proses perubahan fonem adalah . . .
a. Ber
+ renang ®
berenang
b. Ber
+ ajar ®
belajar
c. Me
+ baca ®
membaca
d. Me
+ sikat ®
menyikat
e. Me
+ cuci ®
mencuci
333. Dalam
proses pengimbuahan prefisk ber- pada kata dasar ragam, akan menjadi “beragam” bukan “berragam” hal ini merupakan
proses . . .
a. Peluluhan
fonem
b. Perubahan
fonem
c. Pelesapan
fonem
d. Pergeseran
fonem
e. Pemunculan
fonem
334. Berikut
ini yang merupakan pelesapan fonem /r/ pada prefiks ber- adalah . . .
a. Berobat
b. Berlari
c. Belajar
d. Beracun
e. Berkorban
335. Morfofonemik
dalam proses pengimbuhan dengan prefiks me- dapat berupa . .
a. Pelesapan
fonem, perubahan fonem, dan pengekalan fonem
b. Pelesapan
fonem, peluluhan fonem, dan pengekalan fonem
c. Perubahan
fonem, pengekalan fonem, dan penambahan fonem
d. Pengekalan
fonem, penambahanan fonem, dan pelesapan fonem
e. Pengekalan
fonem, penambahan fonem, peluluhan fonem
336. Dalam
bahasa indonesia ada 4 macam tipe verba dalam kaitannya dengan proses
nasalisasi yaitu kecuali . . .
a. Verba
berprefiks me-
b. Verba
berprefiks me- dengan pangkal per-, per-kan, dan per-el-
c. Verba
berprefiks ber-
d. Verba
dasar
e. Verba
bersufiks –an
337. Contoh
morfofonemik dalam proses pengimbuhan dengan prefiks ter- yang berupa perubahan
fonem adalah . . .
a. Ter
+ ringan ®
teringan
b. Ter
+ jauh ®
terjauh
c. Ter
+ rangkum ®
terangkum
d. Ter
+ anjur ®
terlanjur
e. Ter
+ lempar ®
terlempar
338. Morfofonemik
dalam pengimbuhan sufiks –an dapat berupa . . .
a. Pelesapan
fonem dan perubahan fonem
b. Pengekalan
fonem dan peluluhan fonem
c. Pemunculan
fonem dan pergeseran fonem
d. Pelesapan
fonem dan pengekalan fonem
e. Pemunculan
fonem dan perubahan fonem
339. Dalam
proses pengimbuhan afiks me-, me-kan, dan me-I, akan muncul nasal /m/ bila
bentuk dasarnya dimulai dengan fonem . . .
a. /d/
atau /t/
b. /b/,
/p/, dan /f/
c. /s/,
/c/, dan /j/
d. /d/,
/k/, /g/, dan /h/
e. /s/,
/t/, dan /j/
440. Berubahnya
posisi sebuah fonem dari satu suku kata ke dalam suku kata lainnya disebut . .
.
a. Pergeseran
fonem
b. Perubahan
fonem
c. Peluluhan
fonem
d. Pelesapan
fonem
e. Pemunculan
fonem
JAWABAN
11. A 11. A 21. A 31. A
22. B 12. A 22. B 32. B
33. C 13. B 23. C 33. C
44. D 14. B 24. D 34. D
55. E 15. C 25. E 35. E
66. A 16. C 26. A 36. A
77. B 17. D 27. B 37. B
88. C 18. D 28. C 38. C
99. D 19. E 29. D 39. D
110. E 20. E 30. E 40. E