Tuesday, 23 April 2013

Jawaban Bab 1 Psikolinguistik buku Abdul Chaer



ADE TATI HIDAYATI (101210003)
AFRIASINTA (101210004)
1.      a. yang dimaksud dengan kajian bahasa secara internal yaitu kajian yang dilakukan terhadap struktur internal bahasa itu, mulai dari struktur fonologi, morfologi, sintaksis, sampai struktur bahasa. Sementara eksternal, mengkaji hubungan bahasa itu dengan factor-faktor atau hal-hal yang ada di luar bahasa, seperti factor social, psikologi, etnis, seni dan sebagainya. Sumber: Abdul chaer psikolinguistik
a.  Kajian bahasa secara itnernal adalah kajian yang dilakukan terhadap struktur internal bahasa itu, mulai dari struktur fonologi, morfologi, sintaksis, sampai struktur wacana. Kajian secara eksternal adalah kajian yang berkaitan dengan hubungan bahasa itu dengan faktor-faktor atau hal-hal yang ada di luar bahasa, seperti faktor sosial, psikologi, etnis, seni, dan sebagainya. http://yuphehimura.blogspot.com
b. Kajian ilmu antardisiplin diperlukan untuk mengatasi berbagai persoalan dalam kehidupan manusia yang semakin kompleks. Sumber: Abdul chaer psikolinguistik
b.  Kajian  ilmu antardisiplin diperlukan untuk mengatasi berbagai persoalan dalam kehidupan manusia yang semakin kompleks. http://yuphehimura.blogspot.com


2.      a. Istilah ilmu jiwa tidak dapat dipertahankan penggunaannya sehingga harus diganti dengan istilah psikologi karena bidang ilmu ini memang tidak meneliti jiwa atau roh atau sukma, sehingga istilah ilmu jiwa kurang tepat. Dalam perkembangannya, psikologi lebih membahas atau mengkaji sisi-sisi manusia dari segi yang bisa diamati, sementara jiwa bersifat abstrak sehingga tidak bisa diamati secara empiris. Sumber: Abdul chaer psikolinguistik

a.  Istilah ilmu jiwa tidak dapat dipertahankan penggunaannya karena bidang ilmu ini memang tidak meneliti jiwa atau roh atau sukma, sehingga istilah itu kurang tepat. http://yuphehimura.blogspot.com

b. psikologi yang mentalistik melahirkan psikologi kesadaran dan tujuan utamanya adalah mencoba mengkaji proses-proses akal manusia dengan cara menginstropeksi atau mengkaji diri. Sumber: Abdul chaer psikolinguistik.
mentalistik, artinya kegiatan berbahasa berkaitan dengan proses atau kegiatan mental ( otak ) manusia. http://blog.uin-malang.ac.id
yang behavioristik melahirkan aliran yang disebut psikologi prilaku tujuan utamanya adalah mencoba mengkaji prilaku manusia yang berupa reaksi apabila suatu rangsangan terjadi, dan selanjutnya bagaimana mengawasi dan mengontrol perilaku itu, yang dikaji hanyalah peristiwa-peristiwa yang dapat diamati yang nyata dan konkret, yaitu kelakuan atau tingkah laku manusia Sumber: Abdul chaer psikolinguistik
dan yang kognitifistik lazim disebut spikologi kognitif mencoba mengkaji proses-proses manusia secara ilmiah, maksud dari proses kognitif ini adalah proses-proses akal (pikiran, berpikir) manusia yang bertanggung jawab, mengatur pengalaman dan perilaku manusia. Hal utama yang dikaji adalah bagaimana cara manusia memperoleh, menafsirkan, mengatur, menyimpan, mengeluarkan, dan menggunakan pengetahuannya, termasuk perkembangan dan penggunaan pengetahuan bahasa. Sumber: Abdul chaer psikolinguistik

b.  Psikologi yang mentalistik mencoba mengkaji proses-proses akal manusia dengan cara mengintrospeksi atau mengkaji diri. Psikologi yang behavioristik mencoba mengkaji perilaku manusia yang berupa reaksi apabila suatu rangsangan terjadi, dan selanjutnya bagaimana mengawasi dan mengontrol perilaku tersebut. Psikologi yang kognitifistik mencoba mengkaji proses-proses kognitif manusia secara ilmiah. http://yuphehimura.blogspot.com


3.      A. untuk mengetahui secara mendalam mengenai kaidah-kaidah struktur bahasa, beserta dengan berbagai aspek dan segi yang menyangkut bahasa itu. Sumber: Abdul chaer psikolinguistik

a.  Seorang linguis mempelajari bahasa dengan tujuan utama untuk mengetahui secara mendalam mengenai kaidah-kaidah struktur bahasa, beserta dengan berbagai aspek dan segi yang menyangkut bahasa itu. http://yuphehimura.blogspot.com

b. pertama, menurut objek kajiannya dapat dibagi menjadi linguistic mikro dan makro. Objek kajian mikro adalah struktur internal bahasa itu sendiri mencakup struktur fonologi, morfologi, sintaksis, dan leksikon. Objek kajian linguistic makro adalah bahasa dalam hubungannya dengan factor-faktor diluar bahasa seperti factor sosiologis, psikologis, antropologi dan neurologi.
Kedua, menurut tujuan kajiannya, linguistic dibedakan menjadi linguistic teoritis dan linguistic terapan. Kajian teoritis hanya ditujukan untuk mencari atau menemukan teori-teori linguistic belaka hanya untuk membuat kaidah-kaidah linguistic secara deskriptif. Sedangkan kajian terapan ditunjukkan untuk menerapkan kaidah-kaidah linguistic dalam kegiatan praktis, seperti dalam pengajaran bahasa, penerjemahan, penyusunan kamus, dll.
Ketiga, linguistic sejarah dan sejarah linguistic. Linguistik sejarah mengkaji perkembangan dan perubahan suatu bahasa atau sejumlah bahasa, baik dengan diperbandingkan, maupun tidak. Sejarah linguistic mengkaji perkembangan ilmu linguistic baik mengenai tokoh-tokohnya aliran-aliran teorinya, maupun hasil-hasil kerjanya. Sumber: Abdul chaer psikolinguistik

b.  Secara umum pembidangan linguistik itu terbagi tiga, yaitu:
(1) Menurut objek kajiannya, yaitu linguistik mikro (struktur internal bahasa sebagai objek kajian) dan linguistik makro (kajian bahasa dalam hubungannya dengan faktor di luar bahasa).
 (2)   Menurut tujuan kajiannya, yaitu linguistik teoretis (ditujukan untuk mencari atau menemukan teori-teori linguistik dan membuat kaidah-kaidah linguistik secara deskriptif) dan linguistik terapan (ditujukan untuk menerapkan kaidah-kaidah linguistik dalam kegiatan praktis).
 (3)   Linguistik sejarah (mengkaji perkembangan dan perubahan suatu bahasa dan sejumlah bahasa) dan sejarah linguistik (mengkaji perkembangan ilmu linguistik baik mengenai tokoh-tokohnya, aliran-aliran teorinya, maupun hasil kerjanya). http://yuphehimura.blogspot.com

c.dalam kaitannya dengan psikologi, linguistic lazim diartikan sebagai ilmu yang mencoba mempelajari hakikat bahasa, struktur bahasa, bagaimana bahasa itu diperoleh, bagaimana bahasa itu bekerja, dan bagaimana bahasa itu berkembang.  Sumber: Abdul chaer psikolinguistik

c.  Linguistik dan psikologi sama-sama meneliti bahasa sebagai objek formalnya. http://yuphehimura.blogspot.com


4.      A. linguistic mengkaji struktur bahasa, sedangkan psikologi mengkaji perilaku bahasa atau proses berbahasa. Sumber: Abdul chaer psikolinguistik

a. Dalam linguistik objek kaliannya adalah struktur bahasa, sedangkan dalam psikologi yang dikaji adalah perilaku berbahasa atau proses berbahasa. http://yuphehimura.blogspot.com

b.karena untuk mengkaji bahasa dan hakikat bahasa. Dengan kerjasama dua disiplin itu, diharapkan akan diperoleh hasil kajian yang lebih baik dan lebih bermanfaat. Sumber: Abdul chaer psikolinguistik
b.  Kajian bersama antara psikologi dan linguistik dirasakan perlu untuk mengkaji bahasa dan hakikat bahasa. Hal ini dikarenakan meskipun cara dan tujuannya berbeda, tetapi banyak jgua bagian-bagian objeknya yang dikaji dengan cara yang sama dan dengan tujuan yang sama, tetapi dengan teori yang berlainan. Hasil kajian kedua disiplin ini pun banyak yang sama, meskipun tidak sedikit yang berlainan. http://yuphehimura.blogspot.com

c. secara teoritis tujuan utama psikolinguistik adalah mencari satu teori bahasa yang secara linguistic bisa diterima dan secara psikologi dapat menerangkan hakikat bahasa dan pemerolehannya. Dengan kata lain, psikolinguistik mencoba menerangkan hakikat struktur bahasa dan bagaimana struktur ini diperoleh, digunakan pada waktu bertutur, dan pada waktu memahami kalimat-kalimat dalam tuturan itu. Sumber: Abdul chaer psikolinguistik

c.  Tujuan utama dari kajian psikolinguistik secara teoretis adalah mencari satu bahasa yang secara linguistik bisa diterima dan secara psikologi dapat menerangkan hakikat bahasa dan pemerolehannya. http://yuphehimura.blogspot.com

d.bantuan dari ilmu-ilmu lain diantaranya neurofisiologi, neuropsikologis, neurolinguistik, dan sebagainya. Sumber: Abdul chaer psikolinguistik

d.  Bantuan ilmu antardisiplin yang diperlukan untuk dapat menerangkan hakikat bahasa, antara lain neurofisiologi, neuropsikologis, neurolinguistik, dan sebagainya. http://yuphehimura.blogspot.com

5.      A. 1). Psikolinguistik teoritis, membahas teori-teori bahasa yang berkaitan dengan proses-proses mental manusia dalam berbahasa. 2)psikolinguistik perkembangan, mengkaji pemerolehan bahasa, baik pemerolehan bahasa pertama, maupun bahasa kedua. 3) psikolinguistik social, mengkaji aspek-aspek social bahasa. 4)psikolinguistik pendidikan, mengkaji aspek-aspek pendidikan secara umum dalam pendidikan formal di sekolah. 5)psikolinguistik neurologi, mengkaji hubungan antara bahasa, berbahasa, dan otak manusia. 6)psikolinguistik eksperimen, meliput dan melakukan eksperimen dalam semua kegiatan bahasa dan berbahasa, pada satu pihak dan perilaku bahasa, berbahasa, dan akibat berbahasa pada pihak lain. 7)psikolinguistik terapan, berkaitan dengan penerapan dari temuan-temuan keenam subdisiplin psikolinguistik di atas ke dalam bidang-bidang tertentu yang memerlukannya.  Sumber: Abdul chaer psikolinguistik

a.Psikolinguistik Teoritis
Subdisiplin ini membahas teori-teori bahasa yang berkaitan dengan proses- proses      mental manusia dalam berbahasa. Misalnya  dalam rancangan fonetik, rancangan pilihan kata, rancangan sintaksis, rancangan wacana, dan rancangan intonasi.
b. Psikolinguistik Perkembangan
Subdisiplin ini berkaitan dengan proses pemerolehan bahasa, baik pemerolehan bahasa pertama maupun pemerolehan bahasa kedua. Subdisiplin ini mengkaji proses pemerolehan fonologi, proses pemerolehan simantik dan proses pemerolehan sintaksis secara berjenjang, bertahap dan terpadu.
c. Psikolinguistik Sosial
Subdisiplin ini berkenaan dengan aspek-aspek  social bahasa. Bagi suatu manyarakat bahasa, bahasa itu bukan hanya merupakan suatu gejala dan identitas social saja, tetapi juga merupakan suatu ikatan bathin dan nurani yang sukar ditinggalkan.
d. Psikolinguistik Pendidikan
Subdisiplin ini mengkaji aspek-aspek pendidikan secara umum dalam pendidikan formal di sekolah. Umpamanya peranan bahasa dalam pengajaran membaca, pengajaran dalam kemahiran berbahasa, dan pegetahuan mengenai peningkatan kemampuan berbahasa dalam proses memperbaiki kemampuan menyampaikan pikiran dan perasaan.
e. Psikolinguistik Neurology ( neuropsikolinguistik )
Subdisiplin ini mengkaji hubungan antara bahasa, berbahasa dan otak manusia. Para pakar neurology telah berhasil menganalisis struktur biologis otak serta telah memberi nama pada bagian struktur otak itu. Namun ada pertanyaan yang belum dijawab secara lengkap yaitu apa yang terjadi dengan masukan bahasa dan bagaimana keluaran bahasa diprogramkan dan dibentuk dalam otak itu.
f. Psikolinguistik Eksperimen
Subdisiplin ini meliputi dan melakukan eksperimen dalam semua kegiatan bahasa dan berbahasa pada satu pihak dan prilaku berbahasa dan akibat berbahasa pada pihak lain.
g. Psikolinguistik Terapan
Sundisiplin ini berkaitan dengan penerapan dari temuan enam subdisiplin psikolinguistik diatas kedalam bidang tertentu yang memerlukannya. Yang termaksuk sub disiplin ini ialah psikologi, linguistik, pertuturan dan pemahaman, pembelajaran bahasa, pengajaran membaca neurology,psikistri, komunikasi dan sastra. http://blog.uin-malang.ac.id

a.  (1)   Psikolinguistik teoretis: membahas teori-teori bahasa yang berkaitan dengan proses-proses mental manusia dalam berbahasa.
(2) Psikolinguistik perkembangan: berkaitan dengan proses pemerolehan bahasa, baik pemerolehan bahasa pertama maupun bahasa kedua.
 (3)   Psikolinguistik sosial: berkenaan dengan aspek-aspek sosial bahasa.
(4)   Psikolinguistik pendidikan: mengkaji aspek-aspek pendidikan secara umum alam pendidikan formal di sekolah.
 (5)   Psikolinguistik-Neurologi (Neuropsikolinguistik): mengkaji hubungan antara bahasa, berbahasa, dan otak manusia.
(6)   Psikolinguistik Eksperimen: meliputi dan melakukan eksperimen dalam semua kegiatan bahasa dan berbahasa pada satu pihak dan perilaku berbahasa dan akibat berbahasa pada pihak lain.
 (7)   Psikolinguistik terapan: berkaitan dengan penerapan dari temuan-temuan enam subdisiplin psikolinguistik di atas ke dalam bidang-bidang tertentu yang memerlukannya. http://yuphehimura.blogspot.com


b.  semua subdisiplin perlu.

b.  Subdisiplin psikolinguistik yang sangat diperlukan bantuannya dalam pengajaran bahasa adalah psikolinguistik pendidikan karena mengkaji aspek-aspek pendidikan secara umum dalam mengajar terutama pada pendidikan formal di sekolah. http://yuphehimura.blogspot.com


6.       
a.       Beberapa pakar berpendapat, psikolinguistik  berinduk pada psikologi karena istilah itu merupakan nama baru dari psikologi bahasa yang telah dikenal pada beberapa waktu sebelumnya.
Namun di Amerika Serikat pada umumnya, psikolinguistik dianggap sebagai cabang dari linguistik, meskipun Noam Chomsky, tokoh linguistik transformasi yang terkenal itu, cenderung menempatkan psikolinguistik sebagai cabang psikologi. Di prancis pada tahun enam puluhan, psikolinguistik dikembangkan oleh pakar psikologi. Sedangkan di Inggris psikolinguistik dikembangkan oleh pakar linguistik yang bekerjasama dengan beberapa pakar psikologi dari Inggris dan Amerika Serikat. Di Rusia, psikolinguistik telah dikembangkan oleh para pakar linguistik pada Institut Linguistik Moskow. Sebaliknya di Rumania ada kecenderungannya menempatkan psikolinguistik sebagai satu disiplin mandiri, tetapi penerapannya lebih banyak diambil oleh linguistik. http://saska-albahiyy.blogspot.com

a.    Beberapa pakar berpendapat, psikolinguistik berinduk pada psikologi karena istilah itu merupakan nama baru dari psikologi bahasa (psyschology of language) yang telah dikenal beberapa waktu sebelumnya. http://yuphehimura.blogspot.com

b.

b.    Psikolinguistik memang berinduk pada psikologi karena psikologi seseorang akan mempengaruhinya dalam berbahasa. http://yuphehimura.blogspot.com

7.      A. 1)apakah sebenarnya bahasa itu? Apakah yang dimiliki seseorang sehingga dia mampu berbahasa? Bahasa itu terdiri dari komponen-komponen apa saja? 2)bagaimana bahasa itu lahir dan mengapa dia harus lahir? Dimanakah bahasa itu berada atau disimpan? 3)bagaimana bahasa pertama (bahasa ibu) diperoleh seorang kanak-kanak? Bagaimana perkembangan penguasaan bahasa itu? Bagaimanakah bahasa kedua itu dipelajari? Bagaimanakah seseorang bisa menguasai dua, tiga atau banyak bahasa? 4)bagaimana proses penyusunan kalimat, atau kalimat-kalimat? Proses apakah yang terjadi di dalam otak waktu berbahasa? 5)bagaimanakah bahasa itu tumbuh dan mati? Bagaimanakah proses terjadinya sebuah dialek? Bagaimana proses perubahannya suatu dialek menjadi bahasa baru? 6)bagaimanakah hubungan bahasa dengan pikiran? Bagaimanakah pengaruh kedwibahasaan atau kemultibahasaan dengan pemikiran dan kecerdasan seseorang? 7)mengapa seseorangmenderita penyakit atau mendapatkan gangguan berbicara (seperti afasia), dan bagaimana cara menyembuhkannya? 8) bagaimana bahasa itu harus diajarkan supaya hasilnya baik ? dan sebagainya. Sumber: Abdul chaer psikolinguistik

Pokok Bahasan Psikolinguistik, antara lain:
  1. Apakah sebenarnya bahasa itu? Apakah yang ”dimiliki” oleh seseorang sehingga dia mampu berbahasa? Bahasa itu terdiri dari komponen-komponen apa saja?
  2. Bagaimana bahasa itu lahir dan mengapa dia harus lahir? Di manakah bahasa itu berada atau disimpan?
  3. Bagaimanakah bahasa pertama (bahasa ibu) diperoleh seorang kanak-kanak? Bagaimana perkembangan penguasaan bahasa itu? Bagaimana bahasa kedua itu dipelajari? Bagaimana seseorang bisa menguasai dua, tiga, atau banyak bahasa?
  4. Bagaimana proses penyusunan kalimat atau kalimat-kalimat? Proses apakah yang terjadi di dalam otak waktu berbahasa?
  5. Bagaimanakah bahasa itu tumbuh dan mati? Bagaimana proses terjadinya sebuah dialek? Bagaimana proses berubahnya suatu dialek menjadi sebuah bahasa baru?
  6. Bagaimana hubungan bahasa dengan pemikiran? Bagaimana pengaruh kedwibahasaan atau kemultibahasaan dengan pemikiran dan kecerdasan seseorang?
  7. Mengapa seseorang menderita penyakit atau mendapatkan gangguan berbicara (seperti afasia), dan bagaimana cara menyembuhkannya?
  8. Bagaimana bahasa itu harus diajarkan supaya hasilnya baik? Dan sebagainya. http://omaliamalia.blogspot.com

a.    Masalah-masalah yang mejadi pokok bahasan linguistik, antara lain:
(1)      Apakah sebenarnya bahasa itu? Apakah yang dimiliki oleh seseorang sehingga dia mampu berbahasa? Bahasa itu terdiri dari komponen-komponen apa saja?
(2)      Bagaimana bahasa itu lahir dan mengapa dia harus lahir? Di manakah bahasa itu berada atau disimpan?
(3)      Bagaimana bahasa pertama (bahasa ibu) diperoleh seorang kanak-kanak? Bagaimana perkembangan penguasaan bahasa itu? Di manakah bahasa kedua itu dipelajari? Bagaimanakah seseprang menguasai dua, tiga, atau banyak bahasa?
(4)      Bagaimana proses penyusunan kalimat atau kalimat-kalimat? Proses apakah yang terjadi di dalam otak waktu berbahasa?
(5)      Bagaimanakah bahasa itu tumbuh dan mati? Bagaimana proses terjadinya sebuah dialek? Bagaimana proses  berubahnya suatu dialek menjadi bahasa baru?
(6)      Bagaimanakah hubungan bahasa dengan pemikiran? Bagaimana pengaruh kedwibahasaan atau kemultibahasaan dengan pemikiran kecerdasan seseorang?
(7)      Mengapa seseorang menderita penyakit atau mendapatkan gangguan berbicara (seperti afasia), dan bagaimana cara menyembuhkannya?
(8)      Bagaimana bahasa itu harus diajarkan supaya hasilnya baik? dan sebagainya. http://yuphehimura.blogspot.com

b.      semua berkaitan.
b.      Pokok bahasan yang sangat berkaitan dengan pembelajaran bahasa adalah mengenai bagaimana bahasa itu harus diajarkan supaya hasilnya baik. Hal ini dikarenakan pembelajaran bahasa dapat dicapai dengan baik jika cara mengajarkannya juga baik, sehingga penting untuk mengetahui cara mengajarkan suatu bahasa. http://yuphehimura.blogspot.com

Pidato : Mengatasi Malas



NAMA           : AFRIASINTA
NPM               : 101210004
KELAS          : BINA VI C
M.K.               : Ket. Komunikasi
Judul : Mengatasi Malas

Assalamu'alaikum wr.wb.
Salam sejahtera untuk kita semua

Kepada pak Sukijo selaku dosen pengampu mata kuliah keterampilan komunikasi yang saya hormati
dan kepada rekan-rekan mahasiswa BINA VI C yang berbahagia

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayahnya sehingga dalam kesempatan yang baik ini, kita dapat berkumpul diruangan ini dalam keadaan sehat wal afiat. Aminn.

Rekan-rekan yang berbahagia
Izinkanlah saya berdiri di sini untuk membagi sedikit motivasi dari saya tentang mengatasi rasa malas.

Pasti banyak diantara kita yang punya “penyakit” malas, suka menunda-nunda pekerjaan dan kadang kadang juga berpikir dirinya merasa tidak pintar seperti dia atau mereka. Penyakit ini, yang sebetulnya adalah kebiasaan yang melekat dalam tubuh kita , katakanlah seperti malas bangun pagi, malas menyelesaikan tugas kuliah, malas belajar, dan masih banyak lagi malas-malas yang lainnya.

Kebiasaan malas merupakan penyakit mental yang timbul karena kita takut atau tidak siap dalam menghadapi konsekuensi masa depan.
“Bodoh. Itulah kekuatiran. Buang – buang energi mental secara bodoh. Telah dihitung bahwa kira – kira sembilan puluh dua persen dari kekuatiran tidak pernah terjadi. Anda bisa menangani sisa delapan persennya” (Norman Vincent Peale)

Yang dimaksud dengan masa depan ini bukan hanya satu atau dua tahun kedepan tetapi satu atau dua menit dari sekarang.

Contohnya saja ketika kita malas dari bangun atau malas bangun pagi, Anda akan berkata dalam hati: “Satu menit lagi saya akan bangun”, alarm diundur-undur, atau dimatikan seketika bunyo tetapi kenyataannya barangkali Anda akan berlama-lama di tempat tidur sampai akhirnya kesiangan.

Contoh lain saat kita menunda tugas kuliah yang setumpuk itu. Orientasinya pada mental Anda yang secara tidak langsung mengesahkan bahwa anda bodoh. “Nanti dulu lah, besok lagi ah, masih lama ini, atau ah si dia yang pinter aja tidak mengerjakan tugas, si dia yang itu saja tidak belajar”.

Rekan-rekan yang berbahagia
Ada beberapa tips untuk mengatasi rasa malas. Tips ini bisa kita praktekkan di tempat dimana saja.


Ganti “Kapan Selesainya” dengan “Saya Mulai Sekarang”

Ganti “Saya mesti” dengan “Saya menginginkan/saya membutuhkan”
Kita Bukan Manusia Sempurna
Tidak ada manusia yang bodoh tetapi yang ada adalah manusia yang malas

karena kita malas belajar, maka banyak ilmu pengetahuan yang kita tidak tau, sehingga kita terkesan bodoh. Padahal, itu akibat dari rasa malas tersebut.
Jadi begini, ubah kata “impossible” menjadi “I’mpossible”. Serta pepatah mengatakan
"Tidak tahu belajarlah, tidak bisa bersungguh-sungguhlah, mustahil cobalah".
Ingat bahwa “Bekerja keras sekarang, merasakan hasilnya nanti. Bermalas – malas sekarang, merasakan akibatnya nanti” (John C. Maxwell)
“Satu – satunya yang baik ialah pengetahuan, dan satu – satunya yang jahat ialah kebodohan” (Diogertis)
Kata banyak orang, “penyakit” malas itu tidak ada obatnya. Tapi di sini saya akan membagikan satu obat gratis kepada teman-teman. Obat ini cukup di dengarkan saja, dimasukkan dalam hati dan di ingat selalu di otang. Obat ini hanya satu, yaitu rajin. Seperti pepatah mengatakan “rajin pangkal pandai”.
Imbangi dengan pola hidup yang baik, dimulai dengan niat belajar yang kuat, punya impian atau cita-cita, buat perjanjian pada diri sendiri,

Saya  harap apa yang disampaikan ini dapat berguna berguna bagi rekan-rekan. Kemalasan merupakan sesuatu yang normal dalam hidup kita. Karena normal maka dia pun bisa diatasi atau mensiasati rasa malas itu dan  tidak menyia-nyiakan kesempatan atau waktu yang hanya untuk satu kata, yaitu “malas”.
Belum terlambat bagi kita  untuk melakukan perubahan pola pikir kita seperti "Ketika Anda ingin mengubah situasi, pertama-tama Anda harus mengubah pemikiran Anda".(Lisa Nichols)

Demikian yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat. Dan semoga suatu saat nanti kita bertemu dalam keadaan manusia-manusia sukses mengatasi rasa malas. Apabila ada salah-salah kata atau kata yang menginggung rekan-rekan saya mohon maaf.
Saya akhiri.
Wassalamu alaikum wr. wb.