Sunday, 23 October 2016

Menghadapi Tetangga yang Suka Mengumpat

Beberapa waktu yang lalu, saya sering sekali mendengar curhatan saudara tentang tetangga yang telah memfitnah dirinya. Hatiku tersenyum di dalam hati. Masih adakah orang demikian? Seperti kurang kerjaan saja mengulik pribadi dan kehidupan orang lain. Tapi, itulah ragam manusia yang diciptakan memang banyak macamnya dengan karakter yang saling berlainan pula.
Kita sebagai makhluk sosial memanglah sangat membutuhkan orang lain. Kita tidak bisa hidup sendiri. Itulah mengapa kita perlu bertetangga. Namun, adakalanya kita mampu mandiri sendiri tanpa campur tangan tetangga. Kita memang harus ramah pada tetangga tapi harus tetap jaga jarak. Semua ada batasan-batasan tertentu.
Tetangga mempunyai karakter yang berbeda-beda. Ada yang acuh dan ada pula yang tak acuh. Ada yang sombong ada yang ramah. Ada yang selalu ingin tahu, ada yang cuek melulu. Ada yang bisa menyimpan rahasia kita, ada yang justru mengumbarnya. Ada yang ingin selalu membantu, ada pula yang pura-pura tidak tahu. Ada yang tulus, ada pula yang pamrih.

Oleh sebab itu, perlu kiat khusus untuk menghadapinya.
Pertama, pahami karakter orangnya. Ini penting untuk kita belajar bersikap dihadapannya.

Kedua, tetap berusaha ramah. Dimanapun kita berpapasan, cobalah untuk tetap ramah. Bila kita pasang raut wajah sombong, sudah pasti kita akan jadi bahan pergunjingan.

Ketiga, jangan mudah percaya. Hal ini menjadikan kita untuk paham bahwa tak semua yang dikatakan adalah benar. Bisa jadi cerita itu sudah dibumbu-bumbui sedimikian rupa untuk menghasilkan sebuah bahan pergunjingan yang menarik.

Keempat, jangan suka curhat sembarang orang. Ada kalanya, kita menyimpan permasalahan untuk sementara waktu sebelum menemukan teman yang cocok untuk diajak curhat. Bisa jadi kalau kita salah curhat malah isi curahan hati kita diceritakan pada orang lain.

Kelima, rajin membantu. Ini juga diperlukan karena kita makhluk sosial tak bisa hidup sendiri. Kalau kita menyadari hal itu, maka kita harus rajin membantu tetangga yang membutuhkan bantuan kita (tentu dengan kemampuan kita, baik finansial maupun tenaga).

& Keenam adalah perpenampilan sewajarnya saja. Sebab bila kita perpenampilan yang aneh dan terlalu mencolok, barang tentu akan jadi bahan umpatan mereka.
Itulah keenam saran untuk menghadapi tetangga yang kadang suka ikut campur urusan kita. Semoga dapat membantu.

No comments:

Post a Comment