Wednesday, 17 April 2019

SINOPSIS NOVEL IQRA’! Karya : Reza Nufa

IQRA’!
Karya : Reza Nufa

Novel ini menceritakan Asep sebagi tokoh utama. Ia tinggal dengan seorang nenek yang bernama Minah berusia 63 tahun. Ketika itu Asep duduk di kelas tiga SMP.
Asep menyukai teman sekolahnya yaitu Vita. Vita adalah anak kota yang dipindahkan ke desa karena orang tuanya tidak ingin Vita menjadi orang yang memmiliki pergaulan bebas. Akan tetapi karena Vita orang kota dan kaya Asepun minder. Padahal Vitap juga menyukainya. Asep memiliki taman dekat yaitu Ubed dan Imam.
Asep belajar banyak dari nenek Minah, Asep diminta oleh nek Minah untuk belajar tentang lingkungan. Namun hingga dia lulus SMP nek Minah tidak pernh menceritakan siapa sebenarnya orang tua Asep.
Setelah lulus SMP Asep malanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas ke Jakarta. Di Jakarta dia tinggal dengan kang Jalal yaitu orang tua angkatnya yang dikenalkan oleh nek Minah. Aseppun satu sekolah dengan anak pak Jalal yakni Nisa. Asep menganggap Nisa sebagai adiknya.
Selama di kota ia menemukan pelajaran yang aneh-aneh tentang lingkungan, seperti dari kenapa got tidak dibersihkan?, teman-teman yang suka melihat video porno?, teman-teman yang suka berantem? Hingga melihat anak jalanan yang mengemis dan mengamen tanpa mememikirkan pendidikan.
Saat liburan sekolah, Asep pulang ke kampung, dia merindukan teman-temannya dan juga Vita. Sesampainya di kampung halaman ia pergi main ke rumah Imam. Kemudian ia bercerita bahwa ia merindukan Vita. Namun, Imam mengatakan bahwa Vita melanjutkan sekolah di kota. Dan akhirnya Asep tidak bertemu dengan Vita. Hari liburpun telah habis, Asep kembali ke kota untuk menyelesaikan sekolahnya.
Beberapa tahun kemudian, setelah ia menyelesaikan pendidikannya, ai langsung mengemas barang-barangnya untuk kembali ke kampung karena ia sangat merindukan nek Minah. Dan ia juga ingin mananyakan semua permasalahan tentang lingkungan, karena semua pelajaran tentang lingkungan yang ia temui dicatat dalam satu buku. Dilain pihak, ia tak rela meninggalkan kelurga di Jakarta mulai dari kang Jalal, istrinya dan Vita yang sangat sayang kepadanya seperti kelurga kandung sendiri.
Namun ia akhirnya ia memutuskan untuk pulang ke kampung. Aseppun berpamitan kepada kelurga. Sesampainya di kampung, ia dikejutkan dengan keramaian di rumahnya. Ternyata neneknya telah mininggal. Selama masa berkabung ia tinggal bersama mang Udin seorang guru ngaji di kampung itu dan sudah dianggap sebagai anak oleh nek Minah.
Setelah beberapa hari kemudian ia kembali ke rumah nek Minah. Aseppun di jenguk oleh Vita dan selalu diperhatikan oleh Vita. Tapi sikap Asep yang dulunya suka dengan Vita kini berubah. Vita di bentak dan di usir oleh Asep sehingga Vita menangis dan akhirnya dia keluar. Kemudian ia menemukan buku catatan Asep yang telah dibuang karena Asep merasa kecewa tidak bisa menanyakan semua catatan-catatan dalam bukunya selama ia di kota, yang sudah disiapkan sejak awal untuk ditanyakan pada nek Minah. Diambillah buku tersebut oleh Vita dan dibawanya pulang.
Ketika Asep masih larut dalam kesedihannya, kang Jalalpun datang menemuinya. Untuk memberikan uang tabungan senilai 15juta rupiah kepada Asep. Uang tersebut merupan titipan dari nek Minah untuk biaya sekolah dan kuliah Asep. Namun berhubung Asep tidak kuliah uangnyapun diberikan kepada Asep. Dan kemudian kang Jalal meminta Asep untuk menikahi Nisa. Namun Asep tidak langsung menerimanya, ia ingin berpikir-pikir terlebih dahulu.
Ketika perjalanan pulang dari rumah Asep, sepanjang perjalanan Vita masih menangis karena merasa kecewa atas perlakuan Asep. Isakan tangisnya tak pernah henti sampai-sampai ia tidak mempedulikan di sekitarnya.  Ia brlari, akhirnya Vita tertabrak mobil dan kakinyapun cacat.
Setelah kedatangan kang Jalal, Asep menemui Imam. Ia menceritakan perbutannya kepada Vita. Ia bercerita bahwa ia telah membentak dan mengusir Vita dari rumahnya hingga Vita nangis. Kemudian Imam menceritakan kebohongannya waktu itu. Imam berkata bahwa dulu Vita tidak pernah sekolah ke kota. Karena Imam tidak menginginkan jika Asep bertemu dengan Vita. Sebab ia telah menyukai Vita. Lalu Imam menyuruh Asep untuk mengetahui keadaan Vita saat ini juga.
Akhirnya pada saat itu juga Asep pergi mencari Vita. Kemudian ia menemui Vita di suatu perkebunan sedang duduk menangis di atas kursi roda sambil memeluk sebuah buku. Asep terkejut melihat buku yng dipeluk Vita dan ternyata buku itu adalah catatan Asep yang telah di buangnya dulu dan buku tersebut diberinama IQRO’.
Kemudian Imam menyuruh Asep untuk bertanggung jawab dan menikahi Vita. Karena atas perbuatannya itu Vita menjadi cacat. Dan untuk menebus kesalahannya itu Aseppun menikahi Vita. Lalu ia menghubungi kang Jalal bahwa ia tidak bisa menikahi Nisa, karena ia idak bisa mencintai Nisa. Walaupun ia mencintai Nisa itu hanya sebatas cinta kakak terhadap adik.

Cerita ini diakhiri dengan menikahnya Asep dan Vita. Asep berjanji akan menjaga dan mengurus Vita dalam keadaan apapun. Kemudian ia membuat sebuah taman di halaman rumah yang meraka tinggali. Asepun membuatkan perpustakaan untuk Vita yang ia berinama IKRA.

No comments:

Post a Comment