LAYAR TERKEMBANG
Karya : Sultan Takdir
Alisyahbana
Peran
utama dalam novel Layar Terkembang adalah Tuti dan Maria. Mereka adalah kakak
beradik, anak dari Raden Wiriatmadja mantan Wedana daerah Banten. Sementara itu
ibu mereka telah meninggal. Meskipun mereka adik-kakak, mereka memiliki watak
yang sangat berbeda. Tuti si sulung adalah seorang gadis yang pendiam, tegap,
kukuh pendiriannya, jarang sekali memuji, dan aktif dalam organisasi-organisasi
wanita sarta tidak memikirkan
masalah pacar atapun jodoh, malah ia berniat kalaupun nanti suaminya melarang
dia berorganisasi membela kaum perempuan dia lebih memilih tidak untuk
bersuami.. Sementara Maria adalah
gadis yang periang, lincah, dan mudah kagum.
Pada
suatu hari, tepatnya hari Minggu Tuti dan Maria pergi ke akuarium di pasar
ikan. Di tempat itu mereka bertemu dengan seorang pemuda yang tinggi badannya
dan berkulit bersih, berpakaian putih berdasi kupu-kupu, dan memakai kopiah
beledu hitam. Mereka bertemu ketika hendak mengambil sepeda dan meninggalkan
pasar. Pada saat itu pula mereka berbincang-bincang dan berkenalan. Nama pemuda
itu adalah Yusuf, dia adalah seorang mahasiswa sekolah tinggi kedokteran.
Yusuf
adalah putra dari Demang Munaf di Matapura, Sumatra Selatan. Semenjak pertemuan
itu Yusuf selalu terbayang-bayang kedua gadis yang ia temui di akuarium.,
terutama Maria. Yusuf telah jatuh cinta kepada Maria sejak pertama kali
bertemu, bahkan dia berharap untuk bisa bertemu lagi dengannya. Tidak disangka
oleh Yusuf, keesokan harinya dia bertemu lagi di depan hotel Des Indes. Semenjak pertemuan keduanya itu, Yusuf mulai sering menjemput
Maria untuk berangkat sekolah serta dia juga sudah mulai berani berkunjung ke
rumah Maria.
Sesudah
ujian doctoral pertama dan kedua
berturut-turut selesai, Yusuf pulang ke rumah orang tuanya di Martapura,
Sumatra Selatan. Selama berlibur Yusuf
dan Maria saling mengirim surat, dalam surat tersebut Maria mengatakan kalau
dia dan Tuti telah pindah ke Bandung. Kegiatan surat menyurat tersebut membuat
Yusuf semakin merindukan Maria. Sehingga pada akhirnya Yusuf memutuskan untuk
segera kembali ke Jakarta dan ke Bandung untuk mengunjungi Maria. Kedatangan
Yusuf disambut hangat oleh Maria dan Tuti. Setelah itu Yusuf mengajak Maria
berjalan-jalan ke air terjun Dago, tetapi Tuti tidak dapat meninggalkan
kesibukannya. Di tempat itu Yusuf menyatakan perasaan cintanya kepada Maria.
Setelah kejadian itu, kelakuan Maria berubah. Percakapannya
selalu tentang Yusuf saja, ingatannya sering tidak menentu, dan sering melamun.
Tuti memiliki ke khawatiran terhadap
hubungan Maria dan Yusuf. Kemudian Tuti menasehati Maria agar jangan
sampai diperbudak oleh cinta. Nasihat tulus Tuti justru memicu pertengkaran
diantara mereka dan memberikan pukulan keras terhadap Tuti. Dari kejadian itu, Tuti sama sekali tidak berbicara
dengan Maria.
Suatu saat tubuh
Maria semakin melemah dan batuk-batuk. Namun, Maria enggan diperiksa oleh
dokter. Tetapi karen selalu dibujuk akhirnya dipanggilah dokter untuk
memeriksanya dan dia pun mau untuk diperiksa. Ternyata ia mengidap penyakit
TBC. Ketika Maria mendadak terkena penyakit
malaria dan TBC, Tuti pun kembali memperhatikan Maria, Tuti menjaganya dengan
sabar.
Penyakit itu semakin menggerogoti tubuhnya. Badannyapun
semakin lemah. Kemudian ayahnya, Tuti, dan
Yusuf memutuskan untuk merawatnya di rumah sakit. Dokter yang merawatnya
menyarankan agar Maria dibawa ke rumah sakit khusus penderita penyakit TBC
wanita di Pacet, Sindanglaya Jawa Barat. Perawatan Maria sudah berjalan sebulan
lebih lamanya. Namun keadaannya tidak juga mengalami perubahan, yang terjadi
adalah kondisi Maria semakin lemah. Namun, Tuti dan Yusuf selalu memberi semangat
kepadanya. Tetapi Maria tahu dan merasa penyakitnya itu semakin parah.
Semakin
hari hubungan Yusuf dan Tuti semakin akrab, sementara itu kondisi kesehatan
Maria justru semakin mengkhawatirkan. Dokter yang merawatnya pun sudah tidak
dapat berbuat lebih banyak lagi.
Ketika Tuti dan
Yusuf tengah menjenguk Maria, maka Maria memanggil Tuti dan yusuf, merekpun
mendekati Maria. Maria memegang tangan yusuf dan disusul meraih tangan Tuti.
Dengan menggegam kedua tangan mereka sambil berbaring di ranjang ruma sakit.
Maria berkata bahwa penyakitnyapun tidak bisa disembuhkan dan hidupnya tidak
akan lama lagi dan Maria pun memeinta Yusuf untuk menikahi kakaknya. Namun Tuti
tidak percaya dengan semua yang dikatakan adiknya dan tidak mau menuruti
keinginan adiknya. Tuti justru malah menangis mendengar perkataan Maria.
Rupanya takdirpun
membenarkan firasat Maria yang dikatakan pada Yusuf dan kakaknya. Akhirnya
Maria meningga dunia. Setelah pemakaman Maria telah seleai diurus dengan
keluarga, Tuti dan yusuf berziarah kemakam Maria.
Cerita ini diakhiri dengan
menikahnya Tuti dan Yusuf sesuai dengan pesan
terakhir Maria. Yusuf dan Tutipun hidup bahagia selama-lamanya.
No comments:
Post a Comment