JONGGRANG
Karya : Bimo S. Nimpuno & Gerry Nimpuno
Novel ini memceritakan 1000 tahun setelah kutukan Bandung
Bondowoso kepada Roro Jonggrang.
Pemeran utama dalam novel ini adalah Data & Elektra.
Mereka adalah sepasang kekasih. Suatu ketika Data liburan ke Bali dan
Yogyakarta. Di Bali ia bermalam di Puri Saras Wati, Ubud. Dia jalan-jalan
menikmati indahnya panorama alam Pulau bali selama tiga hari. Setelah itu dia
transit ke Yogyakarta. Ia bermalam di Hotel Garuda Malioboro. Sesampainya di
sana ia jalan-jalann di sekitar pasar Malioboro. Suatu hari ia menyewa mobil
untuk berkeliling kota Yogyakarta, dan akhirnya ia berhenti di sebuah
pertunjukan sandra Tari Ramayana di Prambanan. Ketika ia sedang asyik melihat
pertunjuknya tersebut, ia merasa ada seseorang duduk di samping kirinya, kemudian
ia menengok kearah belakang. Disitu ia melihat seorang wanita sedang duduk di
belakangnya. Dan ia terpaku kepada wanita itu, karena wanita itu mempunyai daya
tarik dan sangat luar biasa yakni kecantikan dari seseorang kharisma wanita
kebangsawanan. Ia pun tidak bisa menahan tingkat kesadarannya. Hingga akhirnya
dia pergi meninggalkan ampi teater itu. Setelah pertemuan itu Data selalu
terbayang-bayang wajah cantik wanita itu, dan ia merasa bahwa dia jatuh cinta.
Suatu malam ketika Data jalan-jalan ke Candi Prambanan,
Data bartemu dengan kedua Arkeolog yang bernama Dewi & Aksara, kedua
Arkeolog itu menceritakan sejarang Candi Prambanan kepada Data. Kemudian kedua
Arkeolog itu mengajak Data untuk berkunjung ke Candi Sukuh Untuk melihat cerita
relif di candi Itu. Kemudian Data kembali ke hotel. Kemudian dia keluar lagu
untuk mencari makan malam, lalu dia bertemu dengan teman SMPnya yakni Ifan, dan
Ifan meminta Data mencoba restoran yang ada didalam kraton. Kemudian ia pergi
kerestoran tersebut dan memesan makanan, dan ketika wetes mengambilkan
pesanannya, Data melihat seorang wanita cantik yang pernah ditemuinya pada saat
pertunjukan. Kemudian ia menghampiri wanita itu, dan dia mencoba untuk
berkenalan, namun wanita itu tidak menghiraukannya. Tetapi Data tidak menyerah
begitu saja, ia terus menerus mendesak wanita itu untuk memberi tahu namanya
kepada Data. Akhirnya wanita tersebut mengaku bahwa ia bernama Jonggrang,
setelah memberi tahunya Jonggrang lantas pergi meninggalkan Data. Tidak lama
kemudian Data pun meninggalkan restoran itu dengan membawa gelas bekas
Jonggrang yang masih terdapat lipstiknya dan langsung kembali ke Hotel.
Keesokan harinya Data kembali kejakarta, setelah
kepulangannya dari cuti, ia merasakan hal-hal yang aneh pada rumah dan pada dirinya.
Malam-malamnya ia merasa terganggu dengan suara-suara aneh yang bersumber dari
almarinya, yakni suara orang yang sedang menumbuk padi di lesung dan suara
kokokan ayam jantan. Suara itu mulai dari pukul 11 sampai 3 malam.
Suatu ketika suara itu semakin menjadi, dan ia merasakan
ada hal yang gaib di dalam rumahnya, hal ini terbukti bahwa ketika ia sedang asik tidur, ia merasakan
seperti terjadi gempa. Ternyata ranjang Ia tempati bergoyang-goyang kencang, kaki ranjangpun sampai
mengetuk-ngetuk di lantai dan ia juga merasakan tidak bisa bangkit dari tempat tidur, seperi ada medan gravitasi bumi yang maha
dahsyat menariknya.
Setelah kejadian itu Data kembali ke Yogyakarta, ia
mencari Jonggrang di restoran Hotel tempat ia bermalam. Kemudian Data bertemu dengan
sopir Jonggrang yang kemudian mengajaknya ke Candi Prambanan.
Setelah Data menghilang, Elektra
mencari Data ke Jogja dan akhrinya ia menemukan Data dan satu Hotel dengan
Data. Namun data tidak oernah mau untuk ditemui Krisni. Suatu malam Data pergi
untuk menemui Jonggrang, Elektrapun mengikuti Data. Setelah di gerbang
Prambanan Krisni bertemu dengan dua orang arkeolog. Elektra menceritakan semua
yang terjadi pada Data. Kedua arkeolog itupun bersedia untuk membantu Elektra
mengembalikan Data kepelukannya dan menyadarkan Jonggrang untuk kembali ke alam
teranggnya. Hingga akhirnya Jonggrangpun sadar dan Data kembali kepelukan
Elektra.
Kemudian Jonggrang pergi menghilang dibalik Candi Wisnu.
Kemudian Data dan Elektrapun pergi meninggalkan candi itu bersama kedua
arkeolog. Lalu kedua arkeolog itu membawa Data dan Elektra kesebuah tempat di
mana ada sebuah lubang yang di dalamnya ternyata terdapat dua orang yang
tertimbun batu-batu besar. Dan sangat mengejutkan ternyata dua orang itu adalah
Aksara dan Dewi. Dan akhirnya dua orang itu di bawa ke rumah sakit, namun dalam
perjalanan nyawa Aksara tidak tertertolong.
Cerita ini di akhiri dengan menikahnya Data dengan
Elektra yang kemudian dikaruniai seorang anak perempuan yang bernama Amanda.
Dewipun menjadi seorang suster di sebuah Biara.
No comments:
Post a Comment