Saturday, 17 March 2012

RESUME MENYIMAK


TUGAS
RESUME MENYIMAK
Karangan. Dr. Henry Guntur Tarigan
  Di Susun oleh:

AFRIASINTA
                   NPM            : 101210003
KELAS         : I A
Program Study Bahasa dan Sastra Indonesia
Ditulis untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Menyimak
Dosen Pengasuh: Dwi Rohmanto, S.Pd.


Logo STKIP
 







Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
STKIP PGRI Bandar Lampung
2010/2011





BAB 1
PENDAHULUAN                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        


A.    Pengantar
B.     Keterampilan Berbahasa
Dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi, yaitu :
a.       Keterampilan menyimak (Listening skill)
b.      Keterampilan berbicara (Speaking skill)
c.       Keterampilan membaca (Reading skill)
d.      Keterampilan menulis (Writing skill)

C.    Pengajaran Menyimak
Pertama kalinya pada tahun 1955 dalam keterampilan berbahasa dalam “Review of Educational Research” Fakta-fakta bahwa para siswa dapat diajar dan dididik menyimak secara lebih efektif memang ada benarnya dan manfaatmy. Dalam suatu telaah mengenai para mahasiswa baru, ternyata kira-kira 27% dapat mengenal unsur-unsur pokok kuliah yang tersusun rapi sebelum pengajaran dimulai; sesudah  pengajaran itu kira-kira 50% dari para penyimak yang kurang baik menunjukkan peningkatan yang menggembirakan.

D.    Belajar Dengan Menyimak
Mempelajari  suatu bahasa dapat dilakukan dengan jalan :
1.      Menyimaknya,
2.      Menirunya, dan
3.      Mempraktikannya.

E. Linguistik dan Guru Bahasa
Secara khusus linguis murni ( pure linguist )
1.  Menggarap dengan teori-teori bahasa.
2.  Pergi ke lapanganan mengunpulkan bahan.
3. Mensintensiskan konsep-konsep, ide-ide, hubungan-hubungan, berdasarkan bahan-bahan.

Linguistik terapan ( applied linguistcs )
1.      Merencanakan sistem-sistem menulis bahasa ke aksara.
2.      Membuat mesim penerjemah atau pengalih bahasa.
3.      Bekerja sama untuk memecahkan masalah belajar bahasa.
4.      menyiapkan kamus-kamus, tata bahasa, dan bahan bacaan yang layak.





















BAB II
MENYIMAK


A.    Pengantar
B.     Batasan dan Pengertian Menyimak
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mandengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memproleh imformasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa.

C.    Tahap-Tahap Menyimak
Tahap-tahap menyimak ada 9 tahap yaitu :
1.      Menyimak Berkala, yang terjadi pada saat-saat sang anak merasakan keterlibatan langsung dalam pembicaraan mennai diriya;
2.      Menyimak dengan Perhatian Dangkal  karena sering mendapat gangguan dengan adanya selingan-selingan perhatian kepada hal-hal di luar pembicaraan;
3.      Setengah Menyimak  karena terganggu oleh kegiatan menunggu kesempatan untuk mengekspresikan isi hati serta mengutarakan apa yang terpendam dalam hati sang anak;
4.      Menyimak Serapan , karena sang anak keasyikan menyerap atau mengabsorpsi hal-hal yang kurang penting, hal ini merupakan penjaringan pasif yang sesungguhnya;
5.      Menyimak Sekali-Sekali, menyimpan sebentar-sebentarapa yang disimak;
6.      Menyimak Asosiatif , hanya mengingat pengalaman-pengalaman pribadi secara konstan yang mengakibatkan sang penyimak benar-benar tidak memberikan reaksi terhadap pesan yang disampaikan sang pembicara;
7.      Menyimak dengan Reaksi Berkala, terhadap pembicaradengan membuat komentar ataupun mengajukan pertanyaan;
8.      Menyimak Secara Aktif, untuk mendapatkan serta menemukan pikiran, pendapat, dan gagasan sang pambicara (Strickland, 1957: (Dawson [et all], 1963:154).

D.    Ragam Menyimak
1.      Menyimak Ekstensif meliputi :
a.       Menyimak sosial
b.      Menyimak sekunder
c.       Menyimak Estetik
d.      Menyimak Pasif
2.      Menyimak Intensif meliputi :
a.       Menyimak Kritis
b.      Menyimak Konsentratif
c.       Menyimak kreatif
d.      Menyimak Eksploratif
e.       Menyimak Interogatif
f.       Menyimak Selektif
Tujuan umum itu terdapat berbagai tujuan khusus yang menyebabkan aneka ragam menyimak. Diantaranya dibagi atas beberapa bagian yaitu:
1.      Menyimak Ekstensif (extensive listening).
2.      Menyimak Intensif (ekstensif listening)
3.      Bunyi-bunyi yang bersama
4.      Kata-kata dan frasa-frasa
5.   Bentuk-bentuk ketatabahasaan

E.     Tujuan Menyimak
Fungsi menyimak adalah
1.      Saya menyimak untuk memperoleh informasi yang ada hubungan
2.      Saya menyimak agar saya menjadi lebih efektif dalam hubungan antar pribadi
3.      Saya menyimak untuk mengumpulkan data
4.      Saya menyimak agar dapat memberikan responsi yang tepat
Pada dasarnya menyimak itu dapat kita pandang dari berbagai segi, misalnya sebagai sarana, sebagai suatu keterampilan berkomunikasi, sebagai seni, sebagai proses, sebagai suatu responsi, dan sebagai pengalaman kreatif.

F.     Proses Menyimak
Menyimak adalah salah satu kegiatan yang merupakan suatu proses. Dalam proses menyimak pun terdapat tahap-tahap, antara lain:
1.      Tahap mendengar
2.      Tahap memahami
3.      Tahap menginterpretasi
4.      Tahap mengevaluasi
5.      Tahap menanggapi

G.    Kemampuan Enyimak Siswa Sekolah Dasar
Tujuan utama pengajaran bahasa ialah agar para siswa terampil berbahasa, dalam pengertian terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis.
mengenai kemampuan menyimak dapat kita catat beberapa hal:
1.      Anak-anak akan mampu menyimak dengan baik
2.      Anak-anak dapat menyimak bunyi-bunyi dan nada-nada yang berbeda
3.      Anak-anak dapat menyimak serta menuruti petunjuk-petunjuk lisan
4.      Anak-anak mampu menyimak persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam ujaran.
5.      Anak-anak mampu dan senang menyimak ritme-ritme dan rima-rima dalam suatu pembacaan puisi atau drama.
6.      Anak-anak mampu menyimak dan menangkap ide-ide yang terdapat dalam ujaran atau pembicaraan.

H.    Hal-Hal yang Perlu Disimak
Khusus mengenai bahasa, lebih-lebih bahasa asing, para pelajar haruslah menyimak serta mengenal dan memahami hal-hal berikut ini (karena sama mengandung makna)
1.      Bunyi-bunyi fonemis atau bunyi-bunyi distingtif bahasa yang bersangkutan, dan pada akhirnya variasi-variasi fonem yang bersifat personal atau dialek seperti dipakai atau diucapkan oleh beberapa pembicara asli, penduduk pribumi.
2.      Urutan-urutan bunyi beserta pengelompokan-pengelompokannya, panjang jeda, pola intonasi.
3.      Kata-kata tugas beserta prubahan-perubahan bunyi sesuai dengan posisi didepan kata lain.
4.      Infeksi-infeksi untuk menunjukkan jamak, wakktu, milik dan sebainya.
5.      Perubahan-perubahan bunyi dan pertukaran-pertukaran fungsi yang ditimbulkan oleh derivasi.
6.      Pengelompokan-pengelompokan structural.
7.      Petunjuk-petunjuk urutan kata yang menyangkut fungsi dan makna.
8.      Makna kata-kata yang bergantung pada konteks atau situasi pembicaraan.
9.      Kata-kata salam, kata-kata sapaan, kata-kata pendahuluan, dan kata-kata keraguan yang terdapat dalam ujaran atau pembicaraan.
10.  Makna budaya yang terkandung atau tersirat dalamsuatu pesan atau ujaran.









BAB III
SUASANA MENYIMAK

A.    Pengantar
Hal yang diperbincangkan dalam bab ini yang berkenaan dengan
1.      Bertahan
2.      Menunjang
3.      Saran-saran praktis meningkatkan keterampilan menyimak
4.      Tuntutan agar kita dapat menyimak dengan baik
5.      Upaya agar dapat menyimak tepat guna
6.      Kendala dalam menyimak efektif
7.      Perilaku menyimak yang baik

B.     Suasana Defensif
Suasana-suasana defensive atau bertahan biasanya dimanipulasikan dalam pesan-pesan lisan yang mengandung maksud yang bersungguh-sungguh dan tersirat, antara lain pesan-pesan yang bersifat:
1.      Evaluatif
2.      Mengawasi
3.      Strategis
4.      Netral
5.      Superior
6.      Pasti dan tentu
C.    Suasana Suportif
Suasana komunikasi suportif atau suasana komunikasi yang bersifat mendukung atau menunjang justru timbul dari pesan-pesan yang mengimplikasikan deskripsi atau pemerian, orientasi masalah, spontanitas, empati, ekualitas, atau kesamaan dan profesionalisme dan pihak pembicara.
D.    Saran Praktis Meningkatkan Keterampilan Menyimak
Untuk meningkatkan keterampilan menyimak, ada beberapa saran yang dapat kita manfaatkan. Beberapa diantara saran yang praktis itu kita terangkan diawah ini:
1.      Bersikaplah secara positf
2.      Bertindaklah responsive
3.      Cegahlah gangguan-gangguan
4.      Simak dan tangkaplah maksud pembicara
5.      Carilah tanda-tanda apa yang akan datang
6.      Carilah rangkuman pembicaraan terdahulu
7.      Nilailah bahan-bahan penunjang
8.      Carilah petunjuk-petunjuk nonverbal

E.     Upaya Menyimak Tepat Guna
Berikut ini kita ketengahkan beberapa upaya agar kita dapat meningkatkan diri kita menjadi penimka yang lebih tepat guna.
1.      Kembangkanlah suatu kemauan atau kesudian menyimak
2.      Menyimak lebih lama
3.      Menyimak lebih sering
4.      Menyimaklah dengan penuh respek
5.      Menyimaklah dengan umpan balik
6.      Menyimaklah tanpa penilaian atau keputusan yang prematur
7.      Menyimaklah dengan tenang da tenggang hati
8.      Menyimaklah secara analisis
9.      Menyimaklah tanpa keadaan membela diri
10.  Menyimaklah dengan prasangka dan stereotip yang minim
11.  Simaklah tanda-tanda nonverbal dan carilah hal-hal yang tidak konsekuen

F.     Aneka Kendala Menyimak Efektif
Walaupun kita berusaha sekuat daya untuk meningkatkan diri kita menjadi seorang penyimak yang baik, tetap saja ada bebbagai rintangan atau kendala yang harus kita hadapi. Ada berrbagai kondisi internal yang justru dapat menghalangi kita menjadi penyimak yang efektif, antara lain:
1.      Keegosentrisan
2.      Keengganan ikt terlibat
3.      Ketakutan akan perubahan
4.      Keinginan menghindari pertanyaan
5.      Puas terhadap penampilan eksternal
6.      Pertimbangan yang prematur
7.      Kebingunan semantik

G.    Perilaku Menyimak
Memang terdapat berbagai alasan menapa orang mau menyimak. Namun demikian hanya terdapat dua tipe perilaku dalam kegiatan menyimak, yaitu:
1.      Menyimak faktual, dan
2.      Menyimak empatik

Setiap tipe perilaku ini terutama epentingan atau manfaatnya terdapat dalam kegiatan berbicara dimuka umum atau dalam public speaking. Berikut ini akan kita perbincangkan satu persatu.
1.      Menyimak Faktual
2.      Menyimak Empatik.

H.    Meningkatkan Perilaku Menyimak
Setiap orang yang ingin menjadi penyimak yang unggul haruslah berusaha meningkatkan perilaku menyimak dalam dirinya. Memang banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai maksud baik ini. Beberapa langkah khusus untuk meningkatkan keterampilan menyimak, antara lain:
1.      Menerima kelebihan sang pembicara.
2.      Memperbaiki sikap
3.      Memperbaiki lingkungan
4.      Jangan dulu memberikan pertimbangan
5.      Meningkatkan pembuatan catatan.
6.      Menyaring tujuan-tujuan menyimak yang spesifik
7.      Memanfaatkan waktu secara bijaksana
8.      Menyimak secara rasional
9.      Berlatih menyimak bahan-bahan yang sulit
























BAB IV
FAKTOR PEMENGARUH MENYIMAK

A.    Pengantar
Para  pakar yang mengatakan bahwa ada lima faktor yang mempengaruhi menyimak, yaitu:
1.      Sikap
2.      Motivasi
3.      Pribadi
4.      Situasi kehidupan
1.      Peranan dalam masyarakat (Hunt; 1981:19-20)

B.     Faktor Fisik
Lingkungan fisik juga mungkin sekali turut bertanggung jawab atas ketidak efektifan menyimak seseorang. Ruangan mungkin sekali terlalu panas, lembap, ataupun terlalu dingin, suara atau bunyi bising yang mengganggu dari jalan, dari kamar sebelah, atau dari beberapa bagian ruangan tempat penyimak berada, para hadirin yang bergerak atau berjalan kian kemari seenaknya saja sehinga mengganggu oran yang sedang menyimak.

C.    Faktor Psikologis
Faktor-faktor psikologis dalam menyimak yang sulit diatasi:
1.      Prasangka dan kurangnya simpati
2.      Keegosentrisan
3.      Kepicikan
4.      Kebosanan dan kejenuhan

D.     Faktor Pengalaman
Agaknya tidak perlu disangsikan lagi bahwa sikap-sikap kita merupakan hasil pertumbuhan, perembangan serta pengalaman kita sendiri. Kurangnya atau tidaknya minat pun agaknya merupakan akibat dari pengalaman yan kurang atau tidak ada sama sekali pengalaman dalam bidang yang akan disimak.

E.     Faktor Sikap
Setiap orang akan cenderung menyimak secara seksama pada topik-topik atau pokok-pokok pembicaraan yang dapat dia setujui ketimbang pada pokok-pokok yang kurang atau tidak disetujui nya.

F.     Faktor Motivasi
Motivasi merupakan salah satu penentu keberhasilan seseorang. Kalau seseorang memiliki motivasi kuat untuk mengerjakan sesuatu, orang itu diharapkan akan berhasil mencapai tujuan. Egitu pula halnya dengan menyimak.

G.    Faktor Jenis Kelamin
Dari beberapa penelitian, beberapa pakar menarik kesimpulan bahwa pria dan wanita pad umumnya empnyai perhatian yan berbeda, dan cara mereka memusatkan perhatian pada sesuatu pun berbeda.

H.    Faktor Lingkungan
1.      Lingkungan isik
2.      Lingkungan sosial

I.       Faktor Peranan Dalam Masyarakat
Kemauan menyimak dapat juga dipengaruhi oleh peranan kita dalam masyarakat.

J.      Kebiasaan Jelek Dalam Menyimak
Sepuluh kebiasaan jelek yang secara universal mengganggu kegiatan menyimak menurut Dr. Nichols, antara lain:

1.      Menyimak lompat tiga
2.      Menyimak “saya dapat fakta”
3.      Noda ketulian emosional
4.      Menyimak supersensitif
5.      Menghindari penjelasan yang sulit
6.      Menolak secara gegabah suatu subjek sebagai sesuatu yang tidak menarik
7.      Mengkritik cara dan gaya fisik pembicara
8.      Memberi perhatian semu
9.      Menyerah pada gangguan
10.  Menyimak dengan kertas dan pensil di tangan

K.    Mengapa Orang Tidak Menyimak
Ada beberapa sebab yang dapat membuat orang tidak menyimak, antara lain:
1.      Orang berada dalam keadaan capek
2.      Orang berada dalam keadaan tergesa-gesa
3.      Orang berada dalam keadaan bingung, pikiran sedang kacau
4.      Orang dapat dibingungkan oleh faktor-faktor lain

L.     Perilaku Jelek Dalam Menyimak
Perilaku jelek dalam menyimak pasti akan memberi pengaruh atas berhasil atau tidaknya seseorang dalam kegiatan menyimak.
Perilaku-perilaku yang termasuk jelek dalam menyimak,antara lain:
1.      Tidak mau menerima keanehan pembicara
2.      Tidak mau memperbaiki sikap
3.      Tidak mau memperbaiki sikap lingkungan
4.      Tidak dapat menahan diri
5.      Tidak mau meningkatkan pembuatan catatan
6.      Tidak tahu dan tidak mau menyaring tujuan khusus
7.      Tidak memanfaatkan waktu tepat guna
8.      Tidak dapat menyimak secara rasional
9.      Tidak mau berlatih menyimak hal-hal yang rumit
M.   Kesalahpahaman
Suatu kenyataan sering terjadi salah paham atau salah pengertian dalam menyimak, dan hal ini sering membawa pengaruh yang kurang baik bagi peningkatan ketermpilan menyimak.  Kesalahpahaman yang berkaitan dengan perilaku menyimak adalah sebagai berikut:
1.      Anggapan bahwa semua perilaku menyimak itu sama saja
2.      Anggapan bahwa mendengar dan menyimak itu sama
3.      Anggapan bahwa menyimak tidak dapat dikembangkan atau ditingkatkan
4.      Anggapan bahwa hanya sedikit waktu yang diperlukan buat menyimak

N.    Aneka Permasalahan Menyimak
Permasalahan yang berkaitan dengan penurunan mutu menyimak harus kita pecahkan dan kita selesaikan sendiri, masalah-asalah itu antara lain:
1.      Memprasangkai pembicara
2.      Berpura-pura menaruh perhatian
3.      Kebingungan
4.      Pertimbangan yang prematur
5.      Salah membuat catatan
6.      Hanya menyimak fakta-fakta
7.      Melamun
8.      Bereaksi secara emosional





BAB V
ANEKA SITUASI PELIBAT MENYIMAK

A.    Pengantar
B.     Menyimak Dalam Kehidupan Dan Kurikulum
Yang tergolong penyimak jelek antara lain:
1.      Mereka yang terlalu banyak mencatat secara terperinci
2.      Mereka yang tidak sanggup mengatasi gangguan
3.      Mereka yang berjiwa argumentatif
4.      Mereka yang berpura-pura menarik perhatian
5.      Mereka yang kurang menaruh perhatian

C.    Petunjuk, Keterangan Pengumuman
Dalam usaha memupuk serta mengembangkan kemampuan anak didiknya meyimak secara efektif, sebenarnya para guru tidak perlu menyediakan waktu-waktu khusus dan juga tidak perlu merasa bahwa mereka harus menambahkan sesuatu yang baru pada program sekolah. Tugas guru adalah melihat serta memeriksa apakah para siswa perlu dibantu dalam mengembangkan keefektifan mereka dalam segala kegiatan menyimak.

D.    Percakapan Dan Diskusi
Perakapan atau konversasi merupakan aktivitas yang paling umum diantara tipe-tipe komunikasi lisan dan jelas, menuntut banyak kegiatan menyimak. Akan tetapi, biasanya kelompok-kelompok konversasi ini kecil dan minat-minat pun langsung bersifat pribbadi atau perseorangan maka kegiatan timbul dengan mudah, tanpa paksaan..
 


E.     Laporan
Laporan merupakan suatu tugas dan tanggung jawab penting, bahkan anak Taman Kanak-kanak pun dapat melaporkan pengalaman-pengalaman pertamanya, seperti tamasya di hari Minggu.  
F.     Radio, Televisi, Rekaman Dan Telepon
Berbagai perlengkapan ragam situasi menyimak antara lain :
1.      Menyimak sekunder
2.      Menyimak Sosial
3.      Menyimak Apresiasif
4.      Menyimak Eksplorasif
5.      Menyimak konsetratif

G.    Aneka Alasan Menyimak
Alasan-alasan menyimak yang termasuk penting antara lain :
1.      Karena ingin  mempelajari sesuatu dari bahan simakan.
2.      Karena ingin memikat hati orang lain
3.      Karena ingin menjadi orang yang sopan santun
4.      karena ingin mencari keuntungan uang
5.      karena ingin memperoleh manfaat dari bahan simakan
6.      Karena ingin menghilangkan rasa bosan
7.      Karena ingin membenadingkan beberapa pendapat
8.      Karena ingin memperluas pandangan dan pengertian
9.      Karena ingin rasa ingin tahu
10.  Karena ingin disenangi orang lain






BAB VI
MENINGKATKAN DAYA SIMAK

A.    Pengantar
B.     Aneka Pengalaman Audio Pemertinggi Kemampuan Menyimak
Kegiatan-kegiatan yang akan turut mempertinggi daya simak siswa antara lain :
1.      Menyimak pada guru
2.      Menyimak pada para siswa lainnya
3.      Turut serta mengambil bagian atau peranan dalam suatu dramatisasi atau dialog tertentu
4.      Menyimak pada para pembicara yang diundang dari luar atau pada personalia sekolah lain
5.      Menyimak pada rekaman-rekaman bahkan ucapan, struktur, dan lain-lain
6.      Menyimak pada rekaman-rekaman ponografi pelajaran-pelajaran yang sama berulang-ulang
7.      Menyimak pada film-film
8.      Ikut serta percakapan-percakapan melalui telepon
9.      Mewawancarai dan mengadakan tanya jawab
10.  Menghadiri kuliah, ceramah, dan lain-lain
11.  Turut berpartisipasi dalam suatu kegiatan
12.  Turut berpartisipasi dalam kelompok-kelompok diskusi
13.  Pergi menonton dalam permainan-permainan bahasa

C.    Aneka Kegiatan Menigkat Daya Simak
Kegiatan-kegiatan peningkatan daya simak antara lain :
1.      Menyimak konservatif
2.      Menyimak Apresiatif
3.      Menyimak Eksplorastif
4.      Menyimak Konsertatif

D.    Sikap Guru Turut Memeprtinggi Daya Simak
R.G Nicholas dan Leonard A. Stevens memberikan saran sebagai  berikut:
1. Sediakanlah waktu untuk menyimak
2. Berilah perhatian
3. Berikanlah reaksi lisan yang wajar
4. Jangan mengorek-orek fakta tambahan
5. Jangan menilai apa yang telah dikatakan
6. Jangan menghilangkan kepercayaan akan kemampuan si pembicara untuk                       
    memecahkan serta menyelesaikan masalah-masalah sendiri

E.     Kualifikasi Guru Penyimak
Gagasan yang dapat menolong para guru, antara lain:
a.       Mulailah dengan tepat dan benar
b.      Hindarkanlah kondisi penimbul kekacauan
c.       Jangan biarkan peristiwa atau hal kecil terus berlangsung tanpa koreksi dan perbaikan
d.      Berlaku dan bertindaklah bijaksana
e.       Berbaik hatilah selalu
f.       Bersikap adillah selalu
g.      Bergiatlah selalu
h.      Bertindaklah secara konsekuen
i.        Bertindaklah secara tegas
j.        Hindarilah konflik-konflik
k.      Kualifikasi Baik
l.        Kualifikasi baik sekali

F.     Berupaya Menjadi Penyimak Efektif
Untuk membuat diri kita menjadi penyimak efektif, banyak upaya yang dapat dilakukan, antara lain:
1.      Berupayalah mengembangkan kemauan dan keikhlasan untuk menyimak lebih lama dan lebih sering sehingga kegiatan menyimak itu membudaya pada diri kita, bukan sebagai beban atau paksaan.
2.      Berupayalah menyimak dengan penuh rasa hormat kepada pembicara sambil memancing umpan balik darinya agar kita mendapat banyak masukan dari pembicaraannya itu.
3.      Berupayalah menyimak seseorang tanpa evaluasi dan keputusan yang terlalu dini, yang bersifat prematur, pendek kata pergunakanlah ketenangan dan kesabaran untuk dapat menyimak secara mendalam dan tenggang hati.
4.      Berupayalah menyimak secara analitis dengan perilaku tanpa membela diri terhadap pembicara, jauhkanlah prasangka-prasangka dan perkecillah stereotif-stereotif yang ada.

G.    Mengatasi Kendala Yang Ada
Cara mengatasi kendala dalam menyimak adalah sebagai berikut:
1.      Jauhkanlah sifat egosentris
2.      Jangan enggan untuk berpartisipasi
3.      Jangan takut dan khawatir bahwa komunikasi lisan dapat mengubah pendapat dan pikiran kita.
4.      Jangan malu-malu dalam meminta penjelasan dari pembicara mengenai hal yang belum kita pahami.
5.      Jangan terlalu lekas merasa puas dengan penampilan-penampilan luar pembicara.
6.      Jangan membuat pertimbangan-pertimbangan yang gegabah terhadap makna yang dikemukakan oleh pembicara.
7.      Kosakata harus diperkaya.

H.    Aneka Kaidah Peningkatan Menyimak
Kaidah dalam peningkatan menyimak, antara lain:
1.      Kembangkan dan tingkatkanlah keinginan untuk menyimak.
2.      Bangunlah kebiasaan-kebiasaan menyimak yang baik
3.      Berikanlah perhatian yang besar dan wajar pada pembicara dan pembicaraannya agar kita dapat memetik hikmah dari dalamnya.
4.      Jangan dulu memberi penilaian atau evaluasi terhadap pembicara dan materinya sebelum dia selesai berbicara.
5.      Simaklah gagasan serta konsep pembicara.
6.      Manfaatkan dan gunakanlah kecepatan berfikir secara wajar, tepat, dan juga menuju sasaran
7.      Manfaatkanlah waktu luang dengan bijaksana sehingga tidak ada yang terbuang sia-sia tanpa guna, manfaatkanlah kedua telinga anugerah Tuhan Yang Maha Penyimak




















BAB VII
MEMILIH BAHAN SIMAKAN YANG MENARIK PERHATIAN

A.    Pengantar
Dalam bab ini kita perbincangkan secara khusus bagaimana cara memilih bahan simakan yang menarik perhatian, pembicaraan kita pecah menjadi bagian-bagian seperti berikut :

B.     Duolog Dan Dialog
Duolog merupakan suatu situasi kelompok 2 orang atau kelompok kecil yang masing-masing memperoleh giliran berbicara, tetapi tidak seorang pun menyimaknya. Sebaliknya dialog yang sejati melibatkan penyimakan kepada orang lain seperti halnya pada diri sendiri

C.    Hakikat Perhatian
Seorang pakar menyarankan bahwa konsep perhatian mencakup berbagai faktor antara lain :
1.      Konsentrasi mental
2.      Kewaspadaan
3.      Selektifitas
4.      Mencari dan memeriksa
5.      Aktif dan giat
6.      Penataan diri

1.      Teori Seleksi – Responsi
2.      Teori Saringan
3.      Teori Seleksi Masukan

D.    Perhatian Dalam Komunikasi
Kita hendakanya menyadari benar bahwa komunikasi lisan yang tepat guna bergantung pada pengiriman, penerimaan, dan tanggapan atau sambutan terhadap pesan-pesan lisan. selanjutnya, penerimaan dan responsi bergantung pada perhatian jadi, tidak mungkin memisahkan perhatian dari komunikasi efektif.

E.     Faktor Pemengaruh Perhatian Menyimak
Faktor pemengaruh perhatian menyimak antara lain :
1.      Faktor pengalaman
2.      Faktor pembawaan
3.      Faktor sikap
4.      Faktor motivasi

F.     Mengapa Kita Menyimak
1.      Menyimak demi kenikmatan
2.      Menyimak demi pemahaman
3.      Menyimak demi penilaian

G.    Bahan Simakan Yang Menarik Perhatian
Bahan simakan yang menarik perhatian antara lain :
1.      Tema harus up to date
2.      Tema terarah dan sederhana
3.      Tema dapat menambah pengalaman dan pemahaman
4.      Tema bersifat sugestif dan evaluatif
5.      Tema bersifat motivatif
6.      Pembicara harus dapat menghibur
7.      Bahasa sederhana mudah dimengerti.
8.      Komunikasi 2 arah


No comments:

Post a Comment