Saturday, 17 March 2012

YANG LALU BIAR BERLALU

Oleh : Ach. Zbaidy

Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas kegagalan merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu sama artinya dengan membunuh semangat dan mengubur masa depan yang belum terjadi.
Bagi orang yang berpikir, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tidak pernah dilihat kembali. Cukup ditutp rapat-rapat atau diletakkan di dalam ruang gelap yang tak tertembus oleh cahaya. Karena masa lalu telah berlalu dan habis. Kesedihan tak akan mampu mengembalikannya lagi, kegundahan tak akan mengubahnya menjadi terang dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkan kembali, karena ia memang sudah tidak ada.
Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu. Apakah kita akan mengembalikan air sungai ke hulu, matahari ke tempatnya terbit, air mata ke dalam kelopak mata. Keresahan akan terkenangnya masa malu adalah kondisi yang sang ironis, memprihatinkan, dan sekaligus menakutkan.
Membuka kmbali lembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa depan, mengendurkan semangat, dan menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga. Orang yang berusaha kemasa lalu, sama halnya seperti orang yang menumbuk tepung atau menegakkan benang basah.
“adalah bencana besar, manakala kita rela mengabaikan masa depan dan justru hanya disibukkan oleh masa lalu. Itu sama halnya dengan kita mengabaikan istana yang indah dengan sibuk meratapi puing-puing yang telah lapuk.”
Orang yang berpikir jernih tidak akan melihat dan menoleh ke belakang karena waktu tidak akan pernah berputar kembali, tidak pula berhenti sampai di sini, namun waktu akan tetap berjalan menuju sebuah masa depan.

No comments:

Post a Comment