BAB I
KUMPULAN DATA PUISI
1.1.
Puisi
Lama
1.1.1.
Pantun
![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
Pantun karya : Cynthia Faradita
1.1.2.
Syair
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
||
![]() |
||
Syair karya : cita Tarazella
1.2.
Puisi Angkatan ‘45
Sumber
: Internet
Pembuat
Tugas : Yunis Roslita
Sumber :
internet
Pembuat
tugas : Yunis roslita
![]() |
Sumber : internet
Pembuat
tugas : Yunis roslita
![]() |
Sumber :
internet
Pembuat
tugas : Yunis roslita
1.3.
Puisi Angkatan ‘66
Sumber
:
Internet
Pencari
tugas : AFRIASINTA
Tanggal
Akses : 14 November 2011
![]() |
Sumber : Internet
Pencari
tugas : AFRIASINTA
Tanggal
akses : 14 november 2011
Penulis
Posting : Rendra ITB Bandung (19 agustus 1978
)
Tempat
posting : Cipayung jaya
Tanggal
posting : 3 desember 2003
Sumber
posting : www.bluefame.com/lofiversion/index.php/t8563.html
Sumber
: Internet
Pencari
tugas : AFRIASINTA
Tanggal
akses : 14 November 2011
Sumber : Internet
Pencari tugas : AFRIASINTA
Tanggal
akses : 14 november 2011
Penulis
Posting : Rendra ITB Bandung (19 agustus 1978
)
Tempat
posting : Cipayung jaya
Tanggal
posting : 3 desember 2003
Sumber
posting : www.bluefame.com/lofiversion/index.php/t8563.html
1.4.
Puisi Baru
Sumber
: Internet
Pencari
tugas : Dedi Trapolta
Sumber
: Internet
Pencari tugas : Dedi Trapolta
![]() |
Sumber : Internet
Pencari
tugas : Dedi Trapolta
Sumber
: Internet
Pencari
tugas : Dedi Trapolta
1.5.
Puisi Kontemporer
Sumber :
Internet
Pencari tugas : APRIYANI
Penulis Posting : Viitrii, 06 Februari 2010
Sumber :
Internet
Pencari
tugas : APRIYANI
Akses :
http://goesprih.blogspot.com/2010/02/puisikontemporer.html
Tanggal
posting : 10 Agustus 2011
Sumber : Internet
Pencari
tugas : APRIYANI
Penulis
posting : Admin
Tanggal
posting : 29 Maret 2009
Sumber :
Internet
Pencari
tugas : APRIYANI
BAB II
ANALISIS PUISI BERDASARKAN ANGKATAN
ATAU PERIODESASI SASTRA
2.1.
Ditinjau dari Unsur Intrinsik
2.1.1.
Puisi Lama
2.1.1.1. Pantun
Penganalisis
pantun : Cynthia Faradita
Tema : Tentang moral.
Amanat : Jauhilah narkoba.
Bait : 1 bait.
Baris : 4 baris.
Ejambemen : -
Irama : bersajak a-b-a-b.
Bahasa : Bahasa Indonesia dan terdapat
bahasa Inggris pada kata
study tour.
Gaya
Bahasa : Hiperbola ®
hidup kita hancur.
Citraan : Penglihatan ®
hancur.
Tema : Sosial
Amanat : Harus semangat mencari kerja.
Bait : 1 bait.
Baris : 4 baris.
Ejambemen : -
Irama : a-b-a-b.
Bahasa : Bahasa Indonesia.
Gaya
Bahasa : -
Citraan : Penglihatan ®
Pengangguran makin banyak.
Tema : Keagamaan
Amanat : kita harus melaksanakan ibadah
sholat.
Bait : 1 bait.
Baris : 4 baris.
Ejambemen : apa guna.
Irama : a-b-a-b.
Bahasa : Bahasa Indonesia.
Gaya
Bahasa : -
Citraan : Penglihatan ®
wajah cantik.
Tema : Psikologi ( sedih )
Amanat : Kita harus menjaga persahabatan.
Bait : 1 bait.
Baris : 4 baris.
Ejambemen : -
Irama : a-b-a-b.
Bahasa : Bahasa indonesia
Gaya
Bahasa : -
Citraan : -
2.1.1.2. Syair
Penganalisis
syair : Cita Tarazella
Tema : tentang moral.
Amanat : harus mencerminkan kelakuan yang
baik.
Bait : 1 bait.
Baris : 4 baris.
Ejambemen : -
Irama : a-a-a-a.
Bahasa : Bahasa indonesia.
Gaya
Bahasa : Majas asosiasi ® kelakuan seperti anjing pemburu.
Citraan : Pendengaran ® tutur kata
Penglihatan ®
kelakuan seperti anjing pemburu.
Tema : Sosial
Amanat : Mari melestarikan budaya.
Bait : 1 bait.
Baris : 2 baris.
Ejambemen : -
Irama : a-a-a-a.
Bahasa : bahasa Indonesia.
Gaya
Bahasa : Personifikasi ®
budaya jangan sampai punah.
Citraan : Penglihatan ®
budaya kita semakin indah.
Tema : Keagamaan
Amanat : jauhi sifat mengumpat.
Bait : 1 bait.
Baris : 4 baris.
Ejambemen : -
Irama : a-a-a-a.
Bahasa : Bahasa Indonesia
Gaya
Bahasa : -
Citraan : Pendengaran ®
mengumpat.
Tema : tentang Psikologi.
Amanat : jangan berbicara kasar.
Bait : 1 bait.
Baris : 4 baris.
Ejambemen : -
Irama : a-a-a-a.
Bahasa : Bahasa Indonesia.
Gaya
Bahasa : -
Citraan : -
2.1.2. Puisi Angkatan ‘45
Penganalisis
puisi angkatan ’45 : Yunis Roslita
Judul
puisi : Doa
Tema : Keagamaan
Amanat :
©
Dalam keadaan apapun kita harus selalu ingat kepada
Tuhan dan menyebut namaNya.
© Di dalam
kondisi apapun, kita harus selalu meminta
petunjuk kepada Tuhan.
Bait : 4 bait.
Baris : 16 baris.
Ejambemen : Tuhanku.
Irama : vokal lebih dominan.
Bahasa : Bahasa Indonesia.
Gaya
Bahasa : Personifikasi ®
kerdip lilin dikelam sunyi.
Citraan : Pemikiran ®
mengingat kau penuh seluruh.
Perasaan ® Aku tidak bisa
berpaling.
Judul
puisi : Penerimaan
Tema : Perasaan
Amanat : Bila kita masih mencintai seseorang
yang kita sayang dan
Ingin kembali kepadanya jangan membagi sayang
kita
Kepada orang lain lagi.
Bait : 2 bait
Baris : 9 baris.
Ejambemen : Kalau kau mau kuterima kembali.
Irama : bersajak a-a-a-a.
Bahasa : Bahasa Indonesia
Gaya
Bahasa : Majas perumpamaan ®
bak kembang sari sudah terbagi.
Citraan : Penglihatan ®
Jangan tunduk !
Judul
puisi : aku
Tema : kehidupan
Amanat : § menyelesaikan
suatu masalah dengan menghadapinya
Sendiri.
§ tidak perduli
dengan masalah yang dihadapi.
Bait : 3 bait.
Baris : 12 baris.
Ejambemen : -
Irama : pemakaian huruf vokal pada kata
terakhir yang dominan.
Bahasa : Bahasa Indonesia.
Gaya
Bahasa : Majas asosiasi ®
aku ini binatang jalang.
Majas hiperbola ®
hidup seribu tahun lagi.
Citraan : Penglihatan ®
peluru menembus.
Penglihatan ® Berlari.
Rasa ® pedih.
Judul
puisi : Diponegoro
Tema : kepahlawanan
Amanat : Semangat perjuangan harus selalu
tumbuh untuk membela
Negara.
Bait : 5 bait.
Baris : 23 baris.
Ejambemen : Maju.
Irama : menggunakan huruf vokal.
Bahasa : Bahasa Indonesia.
Gaya
Bahasa : Personifikasi ®
bara kagum.
Citraan : Penglihatan
2.1.3.
Puisi Angkatan ‘66
Penganalisis puisi :
AFRIASINTA
Judul
Puisi : Tuhan, Aku cinta padamu
Tema : Ketuhanan
Amanat :© Selama kita
masih bisa bernafas, kita harus senantiasa
meningkat pengabdian kepada Tuhan.
© Kita harus bisa memanfaatkan waktu dan
menggunakannya
dengan beribadah.
Bait : 5 bait.
Baris : 14 baris.
Ejambemen : -
Irama : Banyak menggunakan huruf
konsonan pada akhir suku kata.
Bahasa : Indonesia.
Gaya
Bahasa : Majas Hipalase ®
Ingin kembali pada jalan alam.
Citraan : Penglihatan ®
aku lemas.
Judul
puisi : Makna sebuah Titipan
Tema : Ketuhanan.
Amanat :» Menyadari bahwa semua yang kita
miliki hanyalah
sebuah titipan.
» Menyadari bahwa titipan itu suatu saat akan
diminta
kembali.
» Hidup digunakan untuk beribadah.
Bait : 2 bait.
Baris : 29 baris.
Ejambemen : -
Irama : huruf vokal pada akhir suku
kata yang paling dominan.
Gaya
Bahasa : Histeron proteron ®
Ketika langit dan bumi bersatu.
Citraan : penglihatan ® “bahwa
mobilku,rumahku, putraku”.
Judul
puisi : Gugur
Tema : Nasionalisme
Amanat : Pantang menyerah.
Bait : 7 bait.
Baris : 57 baris.
Ejambemen : ia merangkak.
Irama : seimbang antara vokal dan
konsonan.
Bahasa : bahasa Indonesia.
Gaya
Bahasa : Majas asosiasi ®
bagai harimau tua.
Majas asosiasi ® melayang bagai
saga.
Majas personifikasi ®
bumi yang menyusui kita dengan
Air matanya.
Majas personifikasi ®
haripun berangkat.
Majas personifikasi ®
bumi kita akan berpelukan.
Citraan : Penglihatan ®
ia merangkak, matanya bagai saga,
Pertempuran, bumi yang indah.
Judul
puisi : Rumpun alang-alang
Tema : Percintaan
Amanat : kita harus mampu menjaga hubungan
tali kasih meski banyak cobaan yang dihadapi pada saat menjalani hubungan
tersebut.
Bait : 2 bait.
Baris : 8 baris.
Ejambemen : -
Irama : bait 1 kononan, bait ke 2
vokal.
Bahasa : bahasa Indonesia.
Gaya
Bahasa : Majas hipalase ®
tumbuh alang-alang di hatiku.
Majas hipalase ® di hatiku alang-alang menancapkan
akarnya.
Majas hipalase ® alang-alang gelap,lembut, nakal.
Majas hipalase ® alang-alang berbunga dosa.
Majas
hipalase ®
alang-alang tumbuh di dada.
Citraan : Penglihatan ®
alang-alang gelap, gatal
Perabaan ® alang-alang
lembut.
2.1.4.
Puisi Baru
Penganalisis : Dedi Trapolta
Judul : Distikon
Tema : perjuangan
Amanat : semangat nasoinalisme.
Bait : 1 bait.
Baris : 12 baris.
Ejambemen : -
Irama : bersajak a-a.
Bahasa : Bahasa Indonesia dan bahasa
Melayu
Gaya
Bahasa : -
Citraan : Penglihatan ®
baju berpuput, banyu direbus.
Gerakan ® pukul-memukul,
belah-membelah.
Judul
puisi : Bagaimana
Tema : Moral
Amanat : kita jangan sampai menyesal dan
kecewa pada diri sendiri.
Bait : 3 bait.
Baris : 12 baris.
Ejambemen : -
Irama : a-a-a, a-b-c, a-b-b.
Bahasa : Bahasa indonesia
Gaya
Bahasa : -
Citraan : perasaan ® kadang-kadang
aku benci.
Penglihatan ® seperti aku.
Judul
puisi : Ngarai Sianok
Tema : Sosial (kemasyarakatan)
Amanat : Kita harus giat bekerja, dan jangan
menjadi pemalas.
Bait : 1 bait.
Baris : 16 baris.
Ejambemen : -
Irama : bersajak ab-ab.
Bahasa : Bahasa Indonesia.
Gaya
Bahasa : -
Citraan : Penglihatan ®
Gunung Singgalah, dua penduduk di dalam
Ngarai, mencangkul, dan menyabit di sawah.
Pendengaran
®
Bersorak sorai.
Judul
puisi : Hanya Kepada Tuan
Tema : Sosial (keikhlasan)
Amanat : harus selalu ikhlas walaupun pernah
didustakan.
Bait : 1 bait.
Baris : 19 baris.
Ejambemen : satu-satu, yang saya, hanya dapat, dan
kepada Tuan.
Irama : bersajak a-a-a-a-a.
Bahasa : bahasa Indonesia.
Gaya
Bahasa : -
Citraan : Perasaan ® satu-satunya
kegelisahan yang saya rasakan.
Pendengaran ® dengarkan,
mendengarkan desiran.
2.1.5.
Puisi Kontemporer
Penganalisis : APRIYANI
Judul : Mantera
Tema : Ketuhanan
Amanat : Mencari Tuhan
Bait : 2 bait.
Baris : 13 baris.
Ejambemen : Tidak ada.
Irama :
vokal pada suku kata terakhir.
Bahasa : Bahasa Indonesia dan Mantera.
Gaya
bahasa : Litotes ®
kau dengar kucing memanggilMu
Citraan : Pendengaran ®
hai kau dengar manteraku.
Pendengaran, penglihatan ®
kau dengar kucing memanggilmu.
Judul : Harapan Tengah malam
Tema : Keagamaan
Amanat : Mengharapkan Tuhan disaat orang
sedang terlelap ( sholat malam), dan
memohon ampun kepada Tuhan atas segala dosa serta bertaubat taubatan nasuha.
Bait : 4 bait.
Baris : 14 baris.
Ejambemen : Malam yang melelapkan.
Irama : huruf vokal yang dominan pada
suku kata terakhir.
Bahasa : Bahasa Indonesia.
Gaya
Bahasa : Majas polisendeton ®
malam yang melelapkan.
Citraan : Penglihatan ®
malam yang melelapkan.
Penglihatan, pemikiran ®
Mataku terjaga dengan penuh tanya.
Pemikiran ® apa yang hendak
ku lakukan ?
Pengihatan, perabaan ®
kusucikan diriku dengan air dari surga.
Judul
: Ku Rindu Sebuah Wajah
Tema : Sosial
Amanat : Seseorang yang sedang merantau,
merindukan kekasih yang dulu ia cintai.
Bait : 3 bait.
Baris : 16 baris.
Ejambemen : Ku rindu sebuah wajah.
Irama : lebih banyak huruf konsonan
pada suku kata terakhir.
Bahasa
: Bahasa Indonesia
Gaya
Bahasa : -
Citraan : Penglihatan dan
perasaan ®
ku rindu sebuah wajah
Judul : Sang Surya
Tema : Sosial
Amanat : Menanti sang surya yang begitu
berarti bagi semua makluk.
Bait : 3 bait.
Baris : 12 baris.
Ejambemen : Sang Surya.
Irama : ab-ab
Gaya
Bahasa : Metafora ®
sang surya.
Citraan : Penglihatan ®
Sang Surya.
Penglihatan ®
Pagi ini engkau tertutup mendung.
Penglihatan ® Memberikan
kehidupan lewat sinar.
Penglihatan ® Dengan sinarmu
dedauan berfotosintesis.
Penglihatan, peraba ®
Hewan dapat menghangatkan tubunya.
2.2.
Ditinjau dari Unsur Ekstrinsik
2.2.1.
Puisi Lama
2.2.1.1. Pantun
Pantun Moral
Nilai
moral, akhlak, dan budi pekerti.
Pantun Sosial
Nilai
sosiologis atau kemasyarakatan.
Pantun Agama
Nilai
metafisika ketuhanan.
Pantun Psikologi (sedih)
Nilai
psikologi/sedih, Nilai kemanusiaan umumnya (belas kasihan).
2.2.1.2. Syair
Syair
Moral
Nilai
moral/akhlak/budi pekerti.
Syair
Sosial
Nilai
sosial/kemasyarakatan.
Syair
Agama
Nilai
agama/kereligiusan.
Syair
Psikologi
Nilai
psikologi : kesedihan.
2.2.2. Puisi Angkatan ‘45
Judul puisi : Doa
Nilai metafisika ketuhanan dan nilai filosofis/jalan
hidup.
Judul puisi : Penerimaan
Nili kemanusiaan, cinta, kasih sayang dan kejujuran.
Judul puisi : Aku
Nilai filosofis/jalan hidup.
Judul puisi : Diponegoro
Nilai politik/kenegaraan dan nilai kemanusiaan keadilan.
2.2.3.
Puisi Angkatan ‘66
Judul puisi : Tuhan, Aku cinta padaMu
Nilai metafisika ketuhanan, dan nilai kemanusiaan
(cinta).
Judul puisi : Makna
sebuah titipan
Nilai ketuhanan.
Judul puisi : Gugur
Nilai kemanusiaan (patriotisme).
Judul puisi : Rumpun
Alang-alang
Nilai Kemanusiaan (cinta).
2.2.4.
Puisi Baru
Judul puisi : Distikon
Nilai sosial
kemasyarakatan.
Judul puisi : Bagaimana
Nilai sosial
kemasyarakatan
Judul puisi : Ngarai Sianok
Nilai
sosiologis/kemasyarakatan
Judul puisi : Hanya Kepada Tuan
Nilai Kemanusiaan
(keikhlasan).
2.2.5.
Puisi Kontemporer
Judul puisi : mantera
Nilai Metafisika
Ketuhanan.
Judul puisi : Harapan tengah malam
Nilai metafisika
ketuhanan.
Judul puisi : Ku rindu sebuah wajah
Nilai Kemanusiaan
Judul puisi : Sang Surya
Nilai metafisika
ketuhanan.
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Puisi Lama
3.1.1.
Pantun
Pantun memiliki
berbagai jenis seperti pantun yang mengandung
nilai-nilai
moral, sosial, agama serta psikologi, yang setiap jenis-jenis
pantun
tersebut memiliki arti atau makna tersendiri. Pantun merupakan
puisi
lama yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris,
terdiri
dari 8 – 12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran,
dan
2 baris akhir sebagai isi.
3.1.2. Syair
Puisi
lama adalah puisi-puisi yang telah ada sejak dahulu seperti pantun,
Syair,
dll. Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri
tiap
bait 4 baris, bersajak a-a-a-a. Dalam syair juga terdapat dua unsur
yaitu
unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Jenis-jenis syair diantaranya
terdapat
syair moral, agama, sosial, serta psikologi.
3.2. Puisi Angkatan ‘45
Puisi
angkatan ’45 bercorak realisme, ekspresionisme. Tema dan setting yang menonjol
adalah revolusi, lebih mementingkan isi dari pada keindahan bahasa. Salah satu
tokoh yang terkenal yaitu Chairil Anwar. Dari puisi-puisi karya Chairil Anwar
yang berjudul doa, penerimaan, aku dan diponegoro dapat disimpulkan bahwa puisi
tersebut mengajarkan kita bahwa disetiap waktu dan disetiap langkah kita harus
selalu mengingat dan menyebut nama Tuhan, bila ita masih mencintai seseorang
dan ingin kembali kepadanya maa kita jangan pernah membagi perasaan kita.
Menyelesaikan suatu masalah dengan menghadapinya sendiri dengan semangat
perjungan harus selalu tumbuh untuk membela negara kita.
3.3. Puisi Angkatan ‘66
Puisi
angkatan ’66 menonjolkan tema tentang protes sosial dan politik, menggunakan
kalimat-kalimat panjang mendekati bentuk prosa. Salah satu tokoh yang terkenal
pada angkatan ’66 adalah W.S. Rendra dengan nama lengkapnya Willibrordus
Surendra Broto Rendra, lahir di Solo, 7 Nopember 1935. Beberapa contoh karyanya
yaitu “Tuhan, Aku cinta padaMu” puisi terakhir yang ditulis W.S Rendra sebelum
meninggalkan dunia tuk selama-lamanya yang di RS Mitra Keluarga, gugur, rumpun
alang-alang, makna sebuah titipan, dll.
3.4. Puisi Baru
Puisi
baru berbeda dengan puisi lama. Isi, bentuk, irama, dan bentuk persajakan dalam
puisi lama sudah berubah dalam puisi baru. Berdasarkan jumlah baris dalam
kalimat pada setiap baitnya, puisi baru dibagi dalam beberapa bentuk puisi
diantaranya distikon dengan sajak a-a,yang berisi dua baris kalimat dalam
setiap baitnya, tarzina dengan sajak a-a-a;a-b-c;a-b-b yang artinya setiap
baitnya terdiri atas tiga buah kalimat dan disebut sajak tiga seuntai, kuatrin
dengan sajak ab\ab, aa-aa, ab\ab atau aa\bb termasuk sajak empat seuntai dengan
setiap baitnya terdiri atas empat buah kalimat, dan kuint dengan sajak
a-a-a-a-a atau puisi yang terdiri atas lima baris kalimat.
3.5. Puisi Kontemporer
Puisi
Kontemporer atau mbeling adalah puisi yang memiliki ciri kelakar karena pada
penyairnya ingin mengajak pembaca untuk berkelakar tanpa maksud lain yang
tersembunyi.
Untuk
mencapai maksud kelakar tersebut penyair menggunakan permainan kata, serta
memanfaatkan berbagai hal yang berkaitan dengan arti, bunyi, dan tipografi.
Prinsipnya
menurut para penyair puisi kontemporer ini apapun dapat dijadikan bahan
penulisan puisi dengan bahasa yang bagaimanapun.
DAFTAR PUSTAKA












Trimakasih ughti, sangat membantu.....
ReplyDelete