BAB I
KUMPULAN
DATA SINOPSIS
1.1 Prosa lama
1.1.1 Roman
Roman : Sejarah
Judul : Sang
Jagoan Untung Surapati
(Santana)
Tokoh utamanya adalah Untung
Suropati atau santana. Cerita roman ini dimulai di tepi Sungai Cikalong yang
sunyi. Pasukan Pangeran Purbaya diminta untuk menyerahkan keris pada Vaandrig
Kuffeler. Namun Pangeran Purbaya pantang menyerah dan tak mau menyerahkannya.
Ketika suasana mulai tegang, pasukan belanda itu akan berperang dengan pasukan
Pangeran Purbaya. Namun mampu di tenangkan oleh Santana. Pangeran Purbaya mau
menyerahkan keris tetapi esok hari. Namun malamnya Pangeran Purbaya kabur dan
pasukan Belanda tidak bisa menangkapnya. Santana adalah Untung. Untung adalah
sosok jagoan. Ia menyamar menjadi Santana karena dia baru saja kabur dari
sekapan Edeler Moor dengan membunuh penjaga penjara.Untung tak tahu istrinya,
Suzana diasingkan ke sebuah pulau di luar Jakarta dan terus dipulangkan ke
Amsterdam. Setelah diketahui pasukan Santana adalah pasukan Untung, timbulah
cara licik yang ditempuh VOC. Moor, ayah Suzana didesak VOC untuk mengadakan
hubungan dengan Untung. Janjinya sederhana, Moor akan merestui Suzana dan
Untung, asal Untung mau menyerah. Untung memilih untuk menyelamatkan cintanya,
Suzana istrinya dan Robert anaknya. Oleh VOC Untung dipercaya VOC memimpin
pasukan Bali dan bertugas memadamkan pemberontakan pangeran Purbaya.
Namun akhirnya cintanya pada
Suzana tetap kandas, Suzana meninggal karena patah hati di Amsterdam tak lama
setelah kejadian di Cikalong, sementara Robert kemudian diangkat anak oleh
keluarga Jacob Van Reijn.
1.1.2 Dongeng
Dongeng : Mitos
Judul : Mitos Seputar Gunung Bromo
Tokoh utama dalam mitos
ini adalah Joko Seger dan Roro Anteng. Keduanya adalah titisan dewa yang dahulu
turun ke bumi dan bersemayam di lereng Gunung Pananjakan, sekitar Gunung Bromo.
Joko Seger artinya Joko yang sehat dan
kuat. Sedangkan Roro Anteng maksudnya lahir dengan tenang tanpa menangis.
Keduanya menjalin kasih hingga akhirnya menikah.
Pasangan Rara Anteng dan Jaka
Seger membangun pemukiman dan kemudian memerintah di kawasan Tengger dengan
sebutan Purbowasesa Mangkurat Ing Tengger, maksudnya “Penguasa Tengger Yang
Budiman”. Nama Tengger diambil dari akhir suku kata nama Rara Anteng dan Jaka
Seger. Kata Tengger berarti juga Tenggering Budi Luhur atau pengenalan moral
tinggi, simbol perdamaian abadi.
Dari waktu ke waktu masyarakat
Tengger hidup makmur dan damai, namun sang penguasa tidaklah merasa bahagia,
karena setelah beberapa lama pasangan Rara Anteng dan Jaka Tengger berumah tangga
belum juga dikaruniai keturunan. Kemudian diputuskanlah untuk naik ke puncak
gunung Bromo untuk bersemedi dengan penuh kepercayaan kepada Yang Maha Kuasa
agar di karuniai keturunan. Tiba-tiba ada suara gaib yang mengatakan bahwa
semedi mereka akan terkabul namun dengan syarat bila telah mendapatkan
keturunan, anak yang bungsu harus dikorbankan ke kawah Gunung Bromo, Pasangan
Roro Anteng dan Jaka Seger menyanggupinya dan kemudian didapatkannya 25 orang
putra-putri, namun naluri orang tua tetaplah tidak tega bila kehilangan
putra-putrinya.
Pendek kata pasangan Rara Anteng dan Jaka
Seger ingkar janji, Dewa menjadi marah dengan mengancam akan menimpakan
malapetaka, kemudian terjadilah prahara keadaan menjadi gelap gulita kawah
Gunung Bromo menyemburkan api.
Kesuma anak bungsunya lenyap
dari pandangan terjilat api dan masuk ke kawah Bromo, bersamaan hilangnya
Kesuma terdengarlah suara gaib : ”Saudara-saudaraku yang kucintai, aku telah
dikorbankan oleh orang tua kita dan Hyang Widi menyelamatkan kalian semua. Hiduplah
damai dan tenteram, sembahlah Hyang Widi. Aku ingatkan agar kalian setiap bulan
Kasada pada hari ke-14 mengadakan sesaji kepada Hyang Widi di kawah Gunung
Bromo. Kebiasaan ini diikuti secara turun temurun oleh masyarakat Tengger dan
setiap tahun diadakan upacara Kasada di Poten lautan pasir dan kawah
Gunung Bromo.
1.2 Prosa Baru
1.2.1 Novel
Novel :
80an
Judul : Misteri Dian yang Padam
Tokoh
utamanya adalah Dian Ambarwati, gadis asal Ngawi yang berusia 20 tahun. Datang
ke Surabaya untuk memulai lembaran baru dalam hidupnya. Dua bulan setelah
kepindahannya ia ditemui mati di bawah tanaman kolbanda di suatu tempat yang
sepi oleh gelandangan. Seorang tuna wisma membungkuk di atas sesosok tubuh
perempuan yang menelungkup itu di belakang lapangan tenis di Taman Aksara yang
pada jam-jam pagi begitu masih sepi sekali.
Kapten
polisi kosasih dan sahabatnya Gozali dibuat bingung, karena satu persatu orang
yang mereka curigai ternyata mempunyai alibi yang kuat di kantor Ramanda tempat
Dian bekerja.
Ternyata
yang membunuh Dian adalah Sumarsono suami dari Frida Sumarsono. Sumarsono pergi
diam-diam tanpa sepengetahuan istrinya. Pada malam itu dia membuat janji akan
menjemput Dian di Pemondokan pukul 19:30 malam dan supaya tidak membuang-buang
waktu.
Dian
Ambarwati dimintanya sudah siap menunggu di luar. Dian yang masih polos tidak
tahu bahwa ia diminta demikian karena Sumarsono tidak mau terlihat oleh orang
lain yang ada di Pemondokan. Sumarsono mengakui bahwa ia membawa mobilnya ke
jalan-jalan yang sepi dan ketika gadis itu tidak menduganya, dipukulnya sebuah
pipa besi yang telah disiapkan di bawah tempat duduk mobilnya ke tengkuk gadis
itu, dan Dian meninggal seketika itu juga.
Sumarsono
melaksanakan perbuatan kejinya itu sekitar pukul 20:00 malam, lalu di jalan
yang sepi itu jenazah Dian dipindahkan ke bagasi di belakang mobilnya dan ia
kemudian pulang.
Ketika
ia tiba di taman Aksara ia menemukan tempat yang ideal, jenazah Dian dibuangnya
di sana, di bawah Taman Kolbanda yang lebat daun-daunnya sehingga tertutup dari
pandangan mata. Pipa besinya juga dibuang di sungai yang tidak jauh dari situ.
Lalu pulanglah Sumarsono ke rumahnya. Sekarang dengan sudah tertangkapnya
Sumarsono, Saya mengharapkan semoga arwah Dian dapat diistirahatkan dengan
tenang, kata Kosasih mengakhiri ceritanya.
1.2.2 Cerpen
Cerpen : Agama
Judul : Lima
Bulan Menjelang Pernikahan, Membawanya ke Islam
Tokoh utamanya adalah Eric yang
lima bulan sebelum hari pernikahannya dengan Karen menjadi seorang Muslim. Pengakuan
Eric bagai petir di siang bolong buat Karen yang seperti warga Rusia lainnya,
tidak menganut agama apapun alias ateis.
Eric, yang semula penganut
Kristen Baptis, tapi kemudian menjadi seorang atheis, selama berbulan-bulan
mempelajari Islam tanpa memberitahu Karen, hingga akhirnya ia memutuskan
menjadi seorang Muslim.
Meski shock Karen tetap ingin
melanjutkan rencana pernikahannya dengan Eric. Karen mengakui bahwa agama Islam
memberikan penjelasan paling logis tentang Tuhan dan penciptaan alam semesta
dan sulit bagi Karen membantahnya.
Karen akhirnya menikah dengan
Eric. Ia masih terus mempelajari Islam dan untuk pertamakalinya ia mencoba
menunaikan salat, saat suaminya bekerja di kantor. Ia belajar salat sendiri
dari sebuah buku. Lalu Karen dan suaminya mulai sering melakukan pertemuan
dengan komunitas Muslim untuk belajar Al-Quran. Hingga akhirnya, Karen
membulatkan tekad untuk mengikuti jejak suaminya memeluk agama Islam. Karen pun
mengucapkan dua kalimat syahadat dan resmi menjadi seorang muslimah.
Tapi pilihan Karen membuat orang
tuanya kaget ketika datang dengan mengenakan gaun panjang dan jilbab saat
berkujung kerumah Ray Alfred dan Jane Barret yaitu orang tua Karen. Ibu Karen
mengatakan bahwa ia tidak suka dengan jilbab yang digunakan puterinya. Karen
memahami kegundahan kedua orang tuanya mendengar ia sudah menjadi seorang
muslimah dan mengenakan busana muslim. Karena sendiri mengaku butuh waktu
berbulan-bulan sebelum ia memutuskan untuk berjilbab.
Karen mengatakan, memeluk Islam
telah membuatnya melihat kehidupan dengan cara pandang yang baru. Dari seorang
yang tidak percaya Tuhan menjadi orang yang percaya Tuhan, rasanya sungguh luar
biasa. Islam membuka mata saya terhadap banyak hal yang selama ini saya
abaikan. Terutama, bahwa kehidupan adalah sebuah karunia.
BAB II
ANALISIS/PEMBAHASAN
2.1
Prosa Lama
2.1.1 Roman
Roman
: Sejarah
Judul : Sang Jagoan Untung Surapati
(Santana)
Unsur Intrinsik :
ü Tema : Nasionalisme
ü Amanat : Pantang
menyerah terhadap penjajahan.
ü Alur/Plot : Campuran.
ü Penokohan :
Tokoh utama adalah Untung Suropati.
Tokoh tambahan adalah Pangeran Purbaya,
Edeler Moor, Suzana, rakyat dan pasukan
Belanda.
ü Setting/latar : Di tepi sungai
Cikalong suasana sunyi,
Di tikungan sungai Cikalong suasana
tegang.
ü Perwataakan : Santana » bijaksana, jagoan dan
pemberani.
Vaandirig Kuffeler »
keras kepala.
Rakyat »
Pantang menyerah.
Pasukan belanda »
jahat.
ü Point
Of View :
Orang ketiga (serba tahu).
ü Suspense
dan Foreshadowing : Pasukan Untung melawan
Belanda.
ü Limited
Fokus dan Unity : Santana adalah
Untung yang jagoan dan
Bijaksana.
ü Bahasa : Bahasa
Nasional, daerah dan asing.
ü Gaya
Bahasa dan Majas : Hipalase “kesunyian
terpecah oleh teriakan
sengau”.
Hiperbola“Suara keras membelah lembah”.
Hipalase “kesombongannya runtuh”.
Hiperbola “pestapora memunguti nyawa”.
Hiperbola “darah yang tertumpah”.
Metafora “ Kesabarannya diujung tanduk”.
Unsur Ekstrinsik : Nilai-nilai
patriotisme dan kemanusiaan yaitu kematian dan penderitaan.
2.1.2 Dongeng
Dongeng : Mitos
Judul :
Mitos Seputar Gunung Bromo
Unsur Intrinsik :
ü Tema :
Ketuhanan (Kepercayaan)
ü Amanat : Jangan suka
ingkar janji.
ü Alur/Plot : Maju.
ü Penokohan : Tokoh utama
adalah Jaka Seger dan Rara
Anteng.
Tokoh
tambahannya adalah warga suku
Tengger.
ü Setting/latar : Di sekitar Gunung
Bromo.
ü Perwataakan : Jaka Seger
berwatak budiman,
Namun Jaka Seger dan Rara Anteng ingkar
janji.
ü Point
Of View :
Orang ketiga (Serba tahu).
ü Suspense
dan Foreshadowing : Rara anteng dan Jaka
Seger sudah
berumahtangga namun belum juga
dikaruniai
anak.
ü Limited
Fokus dan Unity : Setelah bersemedi
akhirnya pasangan Rara
Anteng
dan Jaka seger mendapat 25 orang
putra-putri.
ü Bahasa : Bahasa
Nasional.
ü Gaya
Bahasa dan Majas : Majas Hipalase
“Gunung Bromo diselimuti
kabut putih”.
Unsur Ekstrinsik : Mengandung
nilai-nilai jalan hidup seperti moral/akhlak/budi pekerti serta metafisika
ketuhanan.
2.2
Prosa Baru
2.2.1 Novel
Novel : 80an
Judul : Misteri
Dian yang Padam
Unsur Intrinsik :
ü Tema : Moral
dan sifat manusiawi.
ü Amanat : Jangan
melakukan hal-hal yang buruk pada
diri sendiri maupun orang lain karena akan
berakhir dengan penyesalan (kekecewaan).
ü Alur/Plot : Flashback.
ü Penokohan : Tokoh utama
adalah Dian Ambarwati.
Tokoh tambahan yaitu Kosasih, Gozali.
Antagonis yaitu Sumarsono.
ü Setting/latar : Di kantor, di
taman dan di pemondokan.
ü Perwataakan :
Dian Ambarwati »
lugu.
Sumarsono »
Licik dan serakah.
ü Point
Of View :
Orang ketiga.
ü Suspense
dan Foreshadowing : Dian Ambarwati
ditemukan tewas di
Taman.
ü Limited
Fokus dan Unity : Sumarsono
tertangkap polisi.
ü Bahasa : Bahasa Nasional
ü Gaya
Bahasa dan Majas : Metafora
“seorang tunawisma
membungkuk”.
Unsur Ekstrinsik : Nilai
filosofis/jalan hidup.
2.2.2 Cerpen
Cerpen : Agama
Judul : Lima Bulan Menjelang Pernikahan,
Membawanya ke Islam
Unsur Intrinsik :
ü Tema :
Keagamaan.
ü Amanat : Memeluk
agama itu Hak Asasi Manusia,
jadi tidak ada yang bisa melarangnya.
ü Alur/Plot : Maju.
ü Penokohan : Tokoh utama
adalah karen dan Erick,
Tokoh tambahan yaitu Ray Alfred dan Jane
Barret (orang tua Karen).
ü Setting/latar : Tempat » di rumah karen.
Suasana »
Tegang.
ü Perwataakan : Karen » keras kepala.
ü Point
Of View :
Orang ketiga.
ü Suspense
dan Foreshadowing : Ibu Karen tidak suka
dengan jilbab yang
dikenakan putrinya.
ü Limited
Fokus dan Unity : Karen tetap
menggunakan jilbab meskipun
kedua orang tuanya tidak setuju.
ü Bahasa : Bahasa
nasional.
ü Gaya
Bahasa dan Majas : Majas perumpamaan
“Bagai petir di siang
bolong”.
Unsur Ekstrinsik : Nilai
filosofis/jalan hidup, nilai metafisika ketuhanan serta kemanusiaan yaitu cinta,
dan kasih sayang.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Prosa Lama
3.1.1 Roman
Roman
adalah cerita yang mengisahkan pelaku utama dari kecil sampai mati,
mengungkapkan adat/aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail/menyeluruh
dengan alur yang bercabang-cabang. Cerita roman melukiskan pelaku berdasarkan
watak. Roman sejarah berarti roman yang disusun berdasarkan peristiwa sejarah. Pada
contoh roman Sang Jagoan Untung Surapati
(Santana) menjelaskan kehidupan Untung
yang memiliki karakter pemberani dan jagoan. Roman tersebut menjabarkan
tentang peristiwa sejarah zaman penjajahan belanda yaitu voc.
3.1.2 Dongeng
Dongeng
adalah sebuah cerita yang bersifat khayal atau kejadiannya tidak benar-benar
terjadi. Dongeng diantaranya ada mitos. Mitos merupakan salah satu dongeng yang
banyak mengandung unsur-unsur ajaib dan ditokohi seperti dewa, roh halus atau
peri. Cerita mitos seperti tentang dewa zaman dahulu yang mengandung arti
mendalam dan diungkapkan dengan cara gaib. Pada contoh mitos seputar gunung
Bromo menjelaskan pasangan Rara Anteng dan Joko Seger yang keduanya merupakan
titisan dewa. Mitos ini hingga sekarang masih ada karena kebiasaan Suku Tengger
yang turun temurun setiap tahunnya mengadakan upacara Kasada di Poten lautan
pasir dan kawah Gunung Bromo.
3.2 Prosa Baru
3.2.1 Novel
Suatu
karangan prosa yang panjang,bersifat cerita yang menceritakan suatu kejadian
yang luar biasa dalam kehidupan seseorang atau mengandung rangkaian cerita
kehidupan seseorang dengan orang lain dengan menonjolkan watak dan sifat setiap
pelaku. Salah satu contoh novel yaitu Misteri Dian yang Padam yang merupakan
novel tahun 80an. Novel tersebut menceritakan tokoh Dian yang berwatak lugu dan
akhirnya tewas di bunuh Sumarsono yang begitu licik dan serakah.
3.2.2 Cerpen
Cerpen adalah suatu karangan prosa pendek dan berisi sebuah peristiwa kehidupan manusia, pelaku, tokoh dalam cerita dengan memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada tokoh. Salah satu contoh cerpen yaitu Lima Bulan Menjelang Pernikahan, Membawanya ke Islam yang tergolong cerpen agama. Dalam cerpen tersebut menceritakan bahwa memeluk islam telah membuat pelaku dalam tokoh cerpen dapat melihat kehidupan dngan cara pandang yang baru. Dari seseorang yang tidak percaya Tuhan hingga mempercayaiNya. Kehidupan adalah sebuah karunia.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Dwi. 2001. Kamus
Praktis Bahasa Indonesia. Fajar Mulya : Surabaya
http://defry.net/2011/03/27/ Lima-Bulan-Menjelang-Pernikahan-Membawanya-ke-Islam.html
Mara, Gd. 1985. Misteri
Dian yang Padam . Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Izin salin yah Bu, buat di translate Jawa terus di catat untuk tugas bahasa jawa, terima kasih.
ReplyDeleteTerus ada yang ngga tak cantumkan Bu, terima kasih...
DeleteMaksudnya ada yang ngga saya cantumkan, terima kasih.
Delete