Mahir membaca mengandung makna melampaui
kemampuan
membaca bunyi teks. Mahir membaca adalah mahir
memahami makna
wacana bacaan secara mendalam disertai dengan
kemampuan
membaca dan menafsirkan konteks dari wacana
tersebut. Kondisi sosial,
budaya, dan ekonomi, sebagai latar suatu wacana
bacaan yang tersedia
dapat dicerna dan dipahami dengan baik.
Seseorang yang mahir
membaca adalah seseorang yang mampu membunyikan
teks,
memahami wacana, dan
menghayati konteks suatu bacaan.
Bagi pembaca mahir, konteks bacaan dipahami
berdasarkan
informasi yang memadai. Pembaca yang mahir perlu
terampil menulis
untuk menata dan menyimpan informasi yang dapat
digunakan dalam
pemahaman bacaan lebih lanjut. Dengan
sendirinya, seseorang yang
mahir membaca adalah seseorang yang mampu
menguasai informasi.
Untuk dapat menguasai informasi, seseorang
diharuskan banyak sekali
membaca dari berbagai media, baik media cetak
maupun elektronik. Ia
diharapkan dapat mencari, menyimpan, dan
mengelola informasi dengan
menafsirkan informasi dalam bentuk catatan,
kliping, tulisan, dan laporan.
Ia juga harus dapat selalu mengkinikan (meng-update) informasi agar
tidak
tertinggal. Keikutsertaan dalam mengkinikan
informasi memerlukan
kemampuan dalam mempelajari informasi baru
sekaligus menyeleksi informasi
yang bermanfaat dan menyisihkan
informasi yang tidak relevan
agar terjadi otomatisasi dalam berkomunikasi
secara efisien. Pengetahuan-
pengetahuan usang yang tidak
bermanfaat dapat dikaji ulang,
bahkan jika perlu dilupakan agar terlepas
dari belenggu statis yang mengundang
ketertinggalan.
Kemahiran mengelola informasi
terkini mencakup kemampuan
meneliti, memilih, menggunakan
informasi disertai data akurat, dan membuang
pengetahuan yang tidak
relevan. Dengan demikian, seseorang yang mahir
mengelola informasi
akan mampu menciptakan pengetahuan baru.
Mereka yang menguasai dan mengelola informasi,
dapat melahirkan
kritik yang bermakna dan membangun. Mereka dapat
melahirkan
kritik dengan pemahaman kontekstual berdasarkan
data akurat yang
menunjang persoalan-persoalan dalam kehidupan.
Dengan kemampuannya,
mereka dapat memberikan gagasan-gagasan baru
sebagai solusi
atas permasalahan yang dikemukakannya.
Kemahiran membaca perlu didukung dengan
penguasaan bahasa
yang memadai, karena bahasa merupakan wahana
perolehan dan
penyampaian informasi dan pengetahuan.
Penguasaan bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa
pemersatu harus
ditingkatkan. Dengan demikian, seseorang dapat
berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan
antarmasyarakat dan kegiatan nasional ....
(Dikutip seperlunya dari Buletin
Pusat Perbukuan, Depdiknas No. 1 Tahun 2006)
No comments:
Post a Comment